Hai.
Yang lagi nanggung banget karena bab sebelumnya, yuk, langsung dibaca aja.
Happy reading!
"Memangnya kapan kalian pernah menjalin hubungan?" Eunhyuk bertanya lagi. Memandang Yeong Eun dengan galak.
Pria ini sebenarnya mau bertanya atau mengancamnya sih? Seolah kalau Yeong Eun salah menjawab gadis itu akan berakhir mengenaskan di tangannya. Memangnya dia pikir dia siapa bisa mengancamnya seperti itu?
"Bukan hubungan yang lama. Hanya beberapa minggu." Yeong Eun menjawab dengan tak kalah jutek. Merasa sebal kenapa malah hanya dia saja yang merasa tertekan di sini.
"Jadi, apa yang terjadi di antara kalian?"
"Cuma hal klise. Dia sering membantuku setelah kelulusanmu. Awalnya dia hanya teman lalu kami semakin dekat hingga memutuskan untuk jalan bersama."
"Membantu apa? Jika kalian memang dekat, aku tidak ingat kau pernah sebut-sebut soal dia. Dan dia juga tidak pernah datang ke rumah kita saat di Amerika." Hyukjae mendebatnya lagi. Makin terasa bersemangat di tiap detiknya seiring dengan langkah yang mendekat. Membuat Yeong Eun refleks menjauhkan sedikit tubuhnya.
"Yah, kau tahu kan ... aku tidak begitu baik dalam bersosialisasi dengan perempuan. Dan saat aku berusaha berteman, itu tidak selalu membawa hasill positif. Kau tahu masalah apa saja bisa datang meskipun aku sudah menghindarinya. Dan Siwon menolongku beberapa kali."
Yeong Eun menjelaskan lambat-lambat. Memerhatikan perubahan ekspresi di wajah Eunhyuk. Menerka bagaimana perasaan pria itu sekarang.
"Jangan bilang para wanita di sekolah masih suka mengganggumu?" Eunhyuk menatapnya dengan tatapan menyelidik. Membuat Yeong Eun gelagapan.
"Eh, hanya beberapa kali ... tidak setiap saat ... maksudku, aku sudah berusaha untuk tidak mencolok. Tapi setelah kelulusanmu, rasanya mereka seolah mendapat ... apa ya, kesempatan?" Yeong Eun menjelaskan kembali dengan suara yang nyaris menghilang. Makin merasa salah saat melihat raut wajah Eunhyuk yang terlihat murka.
"Dan kau tidak mengatakannya padaku?" Hyukjae menatap Yeong Eun tidak percaya. Satu tahun kepergiannya, dan Yeong Eun lebih memilih melalui satu tahun itu dengan kebungkaman. Bersama Siwon.
Mungkin lebih baik kalau dulu ia mendekam lebih lama di masa SMA-nya agar bisa menemani Yeong Eun. Karena masalahnya adalah, ke mana pun gadis itu pergi ia seperti diikuti oleh ribuan masalah. Ada saja sikapnya yang membuat orang lain tidak senang. Bukan, sebenarnya bukan salah Yeong Eun sepenuhnya. Hanya saja, gadis itu terlalu jujur dan baik hati. Bahasa inggrisnya bagus. Pembawaan sifatnya ringan dan membuat teman perempuan maupun laki-laki akan menyukainya pada pertemuan pertama. Dan itu bukanlah hal yang akan selalu memberikan dampak baik. Seperti pendapatnya selama ini, menjadi terlalu menyilaukan itu juga merepotkan.
Lama kelamaan Yeong Eun malah menjadi sosok yang menyedot perhatian terlalu banyak. Dan tidak semua pria di Amerika adalah pria yang baik. Gadis itu sudah nyaris diperkosa dan dihabisi puluhan kali. Sementara perempuan? Sudah tidak terhitung berapa kali ia dikeroyok oleh kumpulan gadis-gadis yang merasa posisinya terancam karena kehadirannya. Tahun keduanya di sekolah menengah atas, Yeong Eun memilih untuk tampil low profile. Gadis itu tidak lagi mengikuti kegiatan ekskul yang menarik banyak perhatian. Tidak lagi ikut berkumpul dengan teman-temannya. Saat tahun pertamanya, ada Eunhyuk yang akan menolongnya. Tapi setelahnya, ia harus berusaha menjaga dirinya sendiri. Gen berandalan dalam dirinya memang sudah tumbuh. Ia bisa berkelahi dengan baik. Tapi tetap saja itu tidak cukup. Dan melihat dari penjelasan gadis itu tadi, sepertinya Siwonlah yang setelah itu menjadi 'pengawal'-nya di sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/62688810-288-k85422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILD COUPLE
FanficLee Hyukjae dan Cho Yeong Eun adalah sahabat sejak kecil yang bekerja sebagai anggota agen DISK (Department Intelligence of South Korea). Semuanya baik-baik saja, sampai ketika orang tua keduanya terus memaksa untuk menikah. Tak ingin menerima renc...