Hallooo, selamat hari Kamis!
Maafkan aku yang datang terlambat. Malam tadi udah nggak bisa ngapa-ngapain, abis ngetik kurang seperempat lagi keburu tidur! XD
Jadi ini aku posting sekarang aja ya.
Happy reading!
Eunhyuk dan Donghae duduk dalam ruangan santai lantai tiga DISK. Sisi ruangan berdinding kaca yang terletak di depan ruangan latihan fisik. Donghae duduk di kursi yang ada, sementara Eunhyuk berdiri di depan dinding kaca. Ia memperhatikan Eunhyuk dalam diam. Sejujurnya, ia tidak begitu menyukai Eunhyuk. Meskipun kelihatannya mereka hanyalah teman pada umumnya, tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Luka masa lalu itu masih membekas walaupun tak berdarah lagi. Namun, Donghae juga tidak membencinya. Hubungan mereka terlalu rumit. Selisih paham yang telah terjadi seolah hilang terseret waktu. Kepedulian masing-masing mengalahkan segala sikap abai yang coba Donghae lakukan. Ia yakin ini bukanlah sebuah persahabatan ataupun pertemanan, tapi bukan berarti ini sebuah permusuhan. Donghae tahu bahwa Eunhyuk menyukainya. Menyayangi sebagai rekan ataupun teman. Tanpa tahu atas apa yang telah pria itu lakukan padanya. Meskipun tanpa disengaja.
Donghae mengalihkan pandangan sambil sesekali melirik Eunhyuk. Pria satu itu terlihat lebih pendiam dari biasanya. Eunhyuk memang bukan orang yang cerewet. Dia lebih sering berbicara seperlunya. Ringkas, jelas, padat makna, dan menyakitkan. Saking seringnya menghadapi serangan verbalnya, Donghae tak lagi merasa sakit hati. Setidaknya ia tahu bahwa di balik segala sikap kasarnya, Eunhyuk adalah teman yang baik, setia kawan, dan jujur. Terlebih setelah menikah. Pria itu nampak lebih hangat dari sebelumnya. Meskipun tetap saja, bersikap menyebalkan dan tak suka bermanis muka. Ironisnya, atas segala hal yang sudah terjadi, Donghae tidak bisa membencinya.
"Ada apa?" Donghae akhirnya bertanya setelah begitu lama tidak diacuhkan. Eunhyuk tentu tahu bahwa dia ada di ruangan ini. Tapi pria itu seolah tidak menganggap kehadirannya. Seandainya saja Eunhyuk bersikap lebih jujur, maka Donghae pasti akan mendengar permintaan tulusnya yang meminta Donghae tetap tinggal. Eunhyuk jelas membutuhkan teman bicara lebih dari siapa pun.
"Orang itu sudah berani mendekati keluargaku," kata Eunhyuk perlahan. Matanya bergerak menatap Donghae. Bahkan hanya dengan mendengar suara rendahnya, Donghae refleks menegakkan tubuh. Tahu bahwa kondisi saat ini lebih menegangkan daripada yang terlihat. Lagi-lagi, dia mengabaikan denyut hatinya yang belum bisa memaafkan.
"Ada sesuatu yang terjadi?" tanya Donghae lagi.
"Orang tuaku mengetahui soal pernikahan kami." Eunhyuk berkata dengan lugas.
Kali ini Donghae memberikan seluruh konsentrasinya untuk mendengarkan. Menyimak segala penjelasan Eunhyuk. Ia tidak tahu kenapa dari sekian banyak orang, Eunhyuk lebih memilih berbicara jujur padanya. Mulai dari perihal pernikahannya dengan Yeong Eun maupun masalah yang akhir-akhir ini mulai mengkhawatirkan. Apakah Eunhyuk memang benar-benar mempercayainya? Bahkan setelah apa yang terjadi di masa lalu?
"Apa yang terjadi pada Paman dan Bibi? Bagaimana bisa mereka tahu tentang itu?" tanya Donghae lagi. Entah kenapa kembali bersimpati pada Eunhyuk. Terkutuklah hatinya yang lemah.
"Kemarin Ayah memintaku menceraikan Yeong Eun." Akhirnya Euhyuk mengatakan kalimat keramat itu. Memberitahu Donghae saja sudah cukup membuat hatinya berdenyut nyeri. Seolah digores-gores akibat titah itu. Eunhyuk menatap Donghae sekilas. Ia terlalu kalut. Segala kejadian yang terjadi seolah memaksanya untuk memutuskan sesuatu dengan cepat tanpa membuang waktu sekaligus akurat. Dan itu jelas bukan pekerjaan mudah.
"Lalu kau mau bagaimana sekarang?" Donghae bertanya lagi setelah saat-saat berlalu dalam keheningan. Eunhyuk terlalu hanyut dalam permasalahan. Berpikir keras hingga urat-urat dahinya terlihat. Dan entah kenapa, dia pun turut ikut berpikir keras. Sungguh, dia benar-benar sok berhati malaikat!
![](https://img.wattpad.com/cover/62688810-288-k85422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILD COUPLE
FanfictionLee Hyukjae dan Cho Yeong Eun adalah sahabat sejak kecil yang bekerja sebagai anggota agen DISK (Department Intelligence of South Korea). Semuanya baik-baik saja, sampai ketika orang tua keduanya terus memaksa untuk menikah. Tak ingin menerima renc...