Bab 44 - The Medical Treatment

2.5K 295 84
                                    

Haaiii!

Waduh, kaget nggak, sih? Lula rajin sekali yaaaa, para teman-temanku sekalian! Aku yang mau update tepat waktu aja salting, lho. Berasa bukan Lula aja gitu wkwk

Tapi yah, mumpung lagi libur juga. Jadi emang lebih lowong daripada biasanya XD

Mari jangan berpikir dulu. Kita senang-senang aja. Nah, silakan dinikmati dulu yang ini, ya!

Aku masih berdoa semoga ini masih nge-feel :"))

Happy reading!


Seoul, The House of Mr. and Mrs. Lee. 25 Februari 2019. 08.00 AM

Yeong Eun menerima segelas susu yang diberikan oleh Eunhyuk. Mereka kemudian duduk pada sofa di ruang tengah rumah. Eunhyuk melirik sebal pada Yeong Eun. Tangannya mengoperasikan remote televisi untuk mengganti saluran secara acak. Sementara indranya masih mengamati gadis itu dari sudut matanya.

"Baiklah. Datang saja kalau kau pikir semuanya sudah siap ... Baiklah ... Eunhyuk?" Yeong Eun menoleh pada Eunhyuk. Tangannya yang bebas masih menahan ponsel di telinganya. Karena lawan bicaranya di seberang, Jungkook, menanyakan suaminya, maka Yeong Eun refleks menatap pria itu untuk mencari jawaban.

"Dia baik-baik saja ... Tidak, jangan khawatir ... Baiklah, terima kasih, Jungkook ... Sampai ketemu lagi."

Telepon ditutup setelahnya. Eunhyuk tampak masih sebal, ia masih memilih mendiamkan Yeong Eun. Tidak tahu kenapa malah merajuk meskipun ini sama sekali bukan salah Yeong Eun.

Yeong Eun meneguk habis susu khusus ibu hamil yang tadi dibuatkan Eunhyuk. Ia menaruh gelas kosong itu ke meja lalu beringsut mendekati Eunhyuk. Dan meskipun pria itu mendiamkannya tapi tangan Eunhyuk tetap merentang dan meloloskan tubuh Yeong Eun untuk meringsek masuk dalam dekapannya. Ia malah turut mengusap kepala Yeong Eun dengan lembut.

"Hei," sapa Yeong Eun lebih dulu.

"Hmm," jawab Eunhyuk malas-malasan.

"Jangan marah dong. Kenapa kau malah jadi mendiamkanku." Yeong Eun menyikut rusuk Eunhyuk, tapi pria itu tidak tampak kesakitan.

"Jadi kapan Jungkook akan datang?" Pria itu mengalihkan pembicaraan dengan tajam.

Yeong Eun mengembuskan napas perlahan. Ia tahu bahwa topik pembuangan racun ini cukup sensitif dan menggelisahkan bagi Eunhyuk. Hanya saja ia tidak tahu bahwa Eunhyuk mengkhawatirkannya sebanyak itu. Bahwa ia mencemaskan dirinya sampai seperti itu. Padahal ia sudah pernah melewati semua itu dengan baik.

"Satu jam lagi mungkin. Ia hanya bilang akan mengurus beberapa hal dulu sebentar." Yeong Eun menjawab perlahan. Gadis itu lalu mendongak dan menoleh pada Eunhyuk karena pria itu masih diam.

Eunhyuk akhirnya balas menatap Yeong Eun. Pria itu lalu menunduk dan mencium sudut bibir Yeong Eun yang bernoda bekas susu. Eunhyuk mencium sudut bibirnya yang lain. Menghilangkan noda itu dengan bersih. Setelahnya barulah ia menatap Yeong Eun dengan sepenuhnya. Tersenyum melihat gadis itu merona karena kelakuannya.

Eunhyuk kembali mendesah napas gusar. Wajahnya tertekuk lagi. Membuat Yeong Eun makin gemas. Ya ampun, bocah besar ini!

"Aku tahu ini harus dilakukan, tapi aku benar-benar tidak suka ide ini."

"Ide apa?"

"Racun ini. Kupikir ... Kupikir pasti efeknya benar-benar buruk. Aku tidak bisa ...." Eunhyuk tidak bisa menuntaskan kalimatnya. Ia menggelengkan kepalanya frustrasi, menggenggam erat tangan Yeong Eun seolah menahan gadis itu pergi. Padahal Yeong Eun memang tidak akan kemana-mana.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang