Bab 33 - The Decision

2.8K 253 62
                                    

Seoul, The House of Mr. and Mrs. Lee, 16 Januari 2019. 02.00 AM

Yeong Eun tiba di rumah dengan kondisi kelelahan. Gadis itu sampai pada pukul dua dini hari. Pulang seorang diri dengan mengendarai mobil—memilih tak ingin menunggu Eunhyuk yang sepertinya harus mengurus beberapa hal. Ditambah lagi, ia benar-benar tidak ingin bertemu pria itu. Sambil terseok, Yeong Eun masuk ke dalam kamar mandi. Membersihkan tubuh secepatnya dan menghindar dari kediaman karena akan membuatnya larut dalam labirin otaknya sendiri hingga bisa saja baru keluar saat hari menjelang fajar.

Tanpa repot-repot mencari pakaian yang lebih layak, Yeong Eun menjatuhkan pilihan pada kemeja kebesaran milik Eunhyuk yang berwarna hitam. Gadis itu langsung naik ke atas ranjang. Membiarkan jubah mandi dan handuk yang bertebaran di lantai. Ia butuh istirahat, lebih daripada yang bisa diperoleh. Pendingin ruangan menyala dalam suhu yang terlalu sejuk, tapi Yeong Eun menolak untuk mengatur. Yeong Eun menarik selimut lalu bergelung sepenuhnya di dalamnya.

Ia tidak bisa diam saja lebih lama lagi. Selama ini orang-orang mengira ia tidak tahu. Tidak mengetahui sama sekali atas apa yang kini sedang terjadi, tapi ia tahu itu. Ia bahkan tahu tentang hal yang belum tentu mereka ketahui. Hal yang menjengkelkan adalah bahwa tidak ada yang berniat ingin memberitahunya. Semua orang—tidak terkecuali suami sialannya itu—memilih untuk menyembunyikan rapat-rapat fakta itu dan bersikap biasa saja di hadapannya seolah tidak ada bahaya yang sedang mendekat. Bicara padanya tanpa merasa bersalah. Memikirkannya benar-benar mengesalkan hingga Yeong Eun ingin berteriak dan menangis sekencang-kencangnya.

Yeong Eun tahu Eunhyuk kini terlibat dalam hubungan rahasia dengan wanita itu. Entah untuk tujuan apa, tapi mereka memang menjalin sesuatu. Oh, tidak. Haruskah ia bercerita lebih awal? Di mana ayah mertuanya meminta Eunhyuk untuk menceraikannya? Bahwa pria paruh baya itu bahkan sudah mengetahui bahwa pernikahan ini tidak seperti pernikahan indah yang selama ini ia bayangkan? Bahkan untuk hal sepenting itu pun, Eunhyuk tetap memilih bungkam! Mereka berkomitmen bersama, meski ini bukan pernikahan yang umum, tapi mereka memang menaruh komitmen berdua. Lalu kenapa pria itu tak ingin mengajaknya untuk sekadar diskusi? Yeong Eun berjanji tidak akan memaksakan pendapat. Ia tidak akan keberatan jika pilihannya tidak dipertimbangkan. Ia rela jika hanya duduk sebagai pendengar. Karena ini juga pernikahannya. Hidupnya. Hal yang penting baginya. Tetapi Eunhyuk sepertinya tidak berpikir demikian.

Pria itu melakukan semuanya sendiri. Memilih bekerja dan memutuskan secara personal. Keegoisan itu, apa pun alasan di baliknya, Yeong Eun benar-benar tidak terima. Ia akan memutuskan lebih dulu apa yang terbaik untuk hidupnya. Karena pria itu tidak tahu. Hal yang kini menjadi sesuatu yang paling penting dalam hidupnya sudah berubah. Hal yang Eunhyuk masih tidak tahu. Dan ia tak berniat akan memberitahunya dalam waktu dekat. Dan ketika semuanya telah jelas, Eunhyuk tak akan bisa menolak.

Yeong Eun akan menyelamatkan dirinya sendiri. Mencari jalan keluar lain atas apa yang akan ia lakukan terhadap tubuhnya yang bisa meledak kapan saja. Racun itu sudah mengendap terlalu lama. Ia benar-benar harus berbuat sesuatu sebelum semuanya terlambat. Pria itu juga tidak perlu tahu. Apakah Eunhyuk benar-benar berpikir bahwa Yeong Eun tidak akan tahu bahwa ada yang salah dengan tubuhnya? Intuisinya pasti benar-benar sudah tumpul. Ia akan memberikan kebebasan pada Eunhyuk. Memberikan ruang gerak agar bisa membereskan hal-hal lainnya, tanpa perlu memikirkan keselamatan dirinya. Maka keseimbangan itu bisa tercapai.

***

Seoul, Han Joo-Won's Villa, 16 Januari 2019. 02.00 AM

Eunhyuk menatap datar seorang wanita yang kini duduk tak jauh di depannya. Mereka hanya dibatasi oleh sebuah meja persegi kayu yang di permukaannya tergeletak beberapa kertas dan berkas. Sudah nyaris satu jam, tapi ruangan ini hanya dipenuhi keheningan. Han Joo-Won hanya sibuk mengamati kertas demi kertas yang dibawa Eunhyuk. Wanita sialan ini sudah berani menundanya untuk segera pulang ke rumah dan malah berakhir duduk bersamanya.

THE WILD COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang