Di mulmed ada castnya Dito ...
💙💙💙
Alta, seorang diri sedang menunggu anggota tim yang lain di lapangan untuk latihan hari ini. Untuk melepas kejenuhan, Alta memulainya dengan latihan teknik dribel dan menembak bola ke dalam ring agar semakin jago saat kompetisi dimulai nanti.
Sebenarnya, latihan hari ini dimulai pukul tiga sore. Namun, karena kelas Alta sudah berakhir sejak pukul dua tadi, jadi dia langsung saja menuju lapangan sambil menunggu yang lainnya datang.
Dari kelas X IPA 1 hanya Alta yang menjadi perwakilan tim basket Garuda. Teman-teman timnya yang lain berasal dari kelas sosial, bahasa dan para senior.
Sejak Alta masuk dalam tim inti, anggota tim yang lain jadi lebih bersemangat latihan. Selain karena Alta tidak sulit diajak bekerjasama, dia juga tipe anak yang humble dan mudah bergaul, sehingga banyak anggota tim yang tak canggung padanya.
Saat asik melempar bola ke dalam ring basket, Dito muncul. Derap langkahnya menggema di dalam lapangan basket yang memang tertutup. Karena tempatnya memang di sebuah gedung aula yang khusus digunakan untuk tanding basket.
"Gua tantang lu one by one! Berani nggak?"
Ucapan Dito terdengar menggema, karena lapangan yang masih sepi. Alta segera menghentikan kegiatannya dan menangkap lemparan bola terakhirnya.
Tanpa menoleh ke belakang, dia tahu siapa yang menantangnya. Dan tanpa menoleh juga dia menyanggupi tantangan tersebut.
"Buktiin kalau Kakak emang jago dibanding aku!" jawab Alta enteng, lalu melempar kembali bola basketnya ke dalam ring.
Dito hanya mengawasi tiap gerakan yang dilakukan Alta. Dia mencari celah untuk bisa merebut bola itu dari tangan Alta yang saat ini sedang men-dribel bolanya sebelum memasukkannya kembali ke dalam ring.
Sebelum bola itu masuk ke dalam ring, Dito segera merebut bola itu, saat dia melihat Alta sudah mulai mengangkat lengannya.
Namun sayang, usahanya gagal karena Alta terlebih dulu menghindar. Gerakan yang dilakukan Dito tadi ternyata bisa dibaca oleh insting Alta yang tajam.
"Sial!!" umpat Dito.
Alta tersenyum miring lalu segera berlari menjauhi Dito. Sesekali dia menghindari anak itu yang berulang kali ingin merebut bolanya. Gerakan lari Alta sangat gesit dan lincah, sehingga sulit bagi Dito untuk merebutnya.
Namun, Dito tak mau menyerah begitu saja. Saat dilihatnya Alta sedikit tak berkonsentrasi, segera dia rebut bola itu, dengan lebih dulu sengaja menyenggol bahunya.
Setelah bola itu berpindah ke tangannya, Dito langsung melemparkannya ke atas ring yang jaraknya lima meter dari tempatnya berdiri. Beruntung, bola itu akhirnya masuk. Alta melihat masuknya bola basket ke dalam ring dengan wajah kesal. Senyuman angkuh Dito pun terbit setelahnya.
"Kak Dito curang! Sengaja kan, nabrak bahuku biar bisa rebut bolanya?!" ujar Alta cemberut. Wajahnya terlihat lucu dengan bibir mengerucut.
"Siapa yang curang? Elunya aja yang nggak fokus! Coba aja rebut bola ini dari tangan gua kalau bisa!" tantang Dito lagi sambil berlari.
Alta yang jengkel karena bahunya terasa sakit karena ditabrak oleh Dito, akhirnya menuruti kemauan kakak kelasnya itu. Sudah cukup main-mainnya. Dia tidak ingin diremehkan lagi oleh seniornya itu. Selain itu, Alta ingin memberi pelajaran bahwa bukan Dito saja yang jago basket di sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU & US
General Fiction[COMPLETED] __________________________ Altavian Danish, tak pernah membayangkan jika ia akan dipertemukan lagi pada satu kesempatan dengan sosok laki-laki tampan yang dicintainya itu setelah sekian tahun. Anindito Mahawira, c...