Di atas ada castnya Kemal.
💙💙💙
Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, Akhirnya Alta diperbolehkan pulang oleh dokter. Selebihnya dia hanya diwajibkan untuk rawat jalan saja.
Kini, setelah seminggu lebih sejak kecelakaan yang dialami Alta, dia sudah mulai bisa beraktifitas seperti biasa. Alta juga sudah tidak mengeluh sakit ataupun pusing lagi. Perban di kepalanya pun sudah bisa dibuka.
Setelah kejadian di mana Dito mencium Alta penuh nafsu kala itu, mereka berdua tak lagi membahasnya. Keduanya belum berkomunikasi lagi secara langsung ataupun sekadar mengirim pesan. Mereka berdua terlalu sibuk dengan pikiran yang terus berkecamuk dalam diri mereka masing-masing.
Anak basket kumpul di ruang latihan sekarang! Urgent!
Sebuah pesan broadcast masuk dalam grup BBM Alta beberapa saat setelah ketua kelas mereka mengumumkan jadwal libur kenaikan kelas dilaksanakan. Hari itu dia masuk sekolah bersama mamanya untuk pengambilan rapor setelah diadakan kegiatan classmeeting seminggu ini.
Alta yang kaget mendapat pesan tersebut, segera mengemasi tas bermaksud ke ruang latihan. Ines yang duduk diam di sampingnya, ikut mendongak kaget melihat Alta yang terlihat terburu-buru.
"Mau ke mana, Al? Kan orangtua masih pada rapat?" tanya Ines bingung.
"Aku ke ruang basket dulu ya, Nes. Ada BBM dari anak-anak, nyuruh kita semua kumpul," pamitnya pada Ines yang masih melongo melihat Alta.
Ines akhirnya mengangguk mengiyakan. "Mau dianter nggak? Siapa tau kamu masih pusing?" tanyanya menawarkan bantuan.
"Nggak usah, aku udah nggak papa, kok," jawab Alta.
Kembali Ines mengangguk sebagai jawabannya. "Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati," ucap Ines yang masih sedikit khawatir karena Alta memang masih terlihat pucat.
Alta memutar bola matanya melihat kekhawatiran Ines yang berlebihan. "Nes, aku cuma mau ke ruang latihan. Bukan mau nyeberang," katanya dengan bibir cemberut.
"Ya, kan cuma wanti-wanti kamu aja. Siapa tahu kamu jalan sambil ngelamun terus nabrak, hehehe ...," ujar Ines seraya nyengir lebar pada Alta yang dijawab dengan decihan lirih darinya.
"Lebay. Ya udah aku pergi, ya. Nanti kamu sms aja kalau orangtua udah selesai rapat," ujar Alta akhirnya sambil berjalan keluar kelas.
Ines mengacungkan jempolnya kemudian kembali menekuni novelnya setelah Alta tak terlihat lagi.
Sementara itu, Dito yang juga berjalan ke arah yang sama mengernyit bingung melihat Alta masuk sekolah hari ini.
"Al ...!!" teriaknya memanggil Alta.
Adik kelasnya itu berhenti dan berbalik untuk melihat Dito yang berlari ke arahnya dengan kening berkerut-kerut.
"Kok lu dateng, sih? Bukan istirahat aja di rumah?" tanya Dito setelah dekat.
"Bosen, Kak. Di rumah terus," jawab Alta dengan senyum tipisnya.
"Ck ... bandel banget!" gerutu Dito. Alta hanya nyengir lebar tanpa berkomentar apa pun.
"Oh ya, lu dapet broadcast dari grup anak basket?" tanya Dito kemudian.
"Dapet. Emang ada apa, sih? Kok disuruh kumpul segala. Bukannya udah nggak ada kegiatan, ya?" tanya Alta bingung.
"Gua juga nggak tahu. Anak-anak nggak ada ngomong apa-apa sama gua," jawab Dito seraya mengedikkan bahunya.
"Ya udah, mending kita langsung ke sana aja!" ajak Alta yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Dito.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU & US
General Fiction[COMPLETED] __________________________ Altavian Danish, tak pernah membayangkan jika ia akan dipertemukan lagi pada satu kesempatan dengan sosok laki-laki tampan yang dicintainya itu setelah sekian tahun. Anindito Mahawira, c...