21. Nyanyian Suara Hati

4K 273 28
                                    

"Al, ngelamun aja? Nanti kesambet loh!" ujar Kemal mengagetkan Alta yang duduk sendirian di bawah pohon beringin di sekolah mereka.

"Kakak ngagetin aja? Sendirian aja, Kak? Nggak ke kantin bareng anak-anak?" tanya Alta tersenyum kecil.

"Iya nih, lagi males ke kantin. Gue bawa bekal tadi pagi. Mau nggak?" tanya Kemal sambil menyodorkan kotak makanan miliknya.

Alta mengedip melihat kotak makan berwarna hijau itu lalu melihat Kemal penuh tanda tanya.

"Tumben banget Kakak bawa bekal?"

Kemal tersenyum lalu menarik kotak makannya lagi dan membukanya.

"Iya, lagi pengen aja," jawabnya sambil mengeluarkan setangkup sandwich tuna dari dalam kotak.

"Nih, buat lu!" ujar Kemal sambil menyerahkan sandwich-nya pada Alta.

Alta tersenyum lalu menerima roti isi itu dengan tangan kanannya.

"Makasih, Kak," ucapnya.

Kemal mengangguk dan balas tersenyum.

"Gimana? Enak?" tanya Kemal ingin tahu pendapat Alta.

Alta mengangguk. "Enak banget. Kakak nggak ikut makan juga?" tanyanya saat melihat Kemal yang diam melihatnya makan dan sesekali tersenyum padanya. Alta jadi kikuk sendiri karena terus dilihatin oleh kakak kelasnya itu.

"Gue tadi udah makan. Nih, lu habisin aja semua!" ucap Kemal sambil menyerahkan kotak makannya yang masih tersisa setangkup sandwich lagi.

Mata Alta membulat dan berkilat senang.

"Eh? Serius nih? Kakak beneran udah makan. Nanti aku habisin beneran loh?" tanya Alta tak percaya.

Kemal mengangguk kecil sambil mengusap rambut Alta gemas.

"Iya, buat lu aja semuanya. Gue udah kenyang lihat lu makan," ujar Kemal lalu terkekeh.

Alta sedikit malu dengan ucapan Kemal, tetapi dia buru-buru merubah ekspresinya menjadi datar.

"Kak Kemal bisa aja. Tapi thanks ya, Kak. Bekal Kakak jadi aku yang ngabisin," ujar Alta sedikit tak enak.

"Santai aja. Cuma roti doang. Kalau lu mau, besok gue bawain lagi," tawar Kemal.

"Nggak usah. Nanti jadi repotin Kakak," jawab Alta yang segera menggeleng menolaknya.

"Nggak repot lah. Nanti gue bawain kalau lu mau. Bibi di rumah biasa bikinin gue sandwich tuna itu buat sarapan. Ntar sekalian gue minta bikinin buat elu," ujar Kemal lagi.

Alta menatap Kemal penuh arti lalu mengangguk kecil.

"Ya udah deh kalau Kak Kemal maksa," jawab Alta tersipu.

Kemal kembali terkekeh lalu mengacak rambut Alta sekali lagi. Entah mengapa dia ingin sekali melakukan hal itu pada Alta. Tingkah Alta yang terkadang polos seperti anak kecil, membuat Kemal sedikit gemas dan ingin sekali menjaganya seperti adiknya sendiri.

Tadinya dia malas untuk keluar kelas, Dion bahkan sudah mengajaknya tapi dia menolak. Dan saat tanpa sengaja dia melihat Alta duduk diam di taman dekat lapangan sekolah sendirian, maka Kemal pun datang menemuinya. Akhir-akhir ini, Alta memang sering terlihat murung di sekolah. Dia juga tak seceria biasanya.

Sejak pertunangan Dito dan Clara dua bulan lalu, Kemal semakin sering mengamati Alta. Terkadang, anak itu terlihat ceria saat bersama teman-teman timnya di lapangan basket. Tak jarang, Kemal juga sering melihat tatapan kosong dari adik kelasnya itu meskipun sahabatnya berusaha mengajaknya berbicara sepanjang waktu. Mungkin tak ada yang menyadari perubahan raut wajah Alta saat di sekolah setiap harinya.

BETWEEN YOU & USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang