3. Kontrak Kerja

4.5K 350 214
                                    

Foto Kemal dewasa ada di media.

"Halo, Pak Dito?"

"Iya, Vin. Ada apa?" tanya Dito sambil tetap fokus menyetir.

"Maaf, Pak. Apa Pak Dito lupa, kalau hari ini ada meeting dengan owner Ghazali Associates?" tanya Davin di seberang telepon.

Refleks Dito menepuk dahinya sendiri lalu melirik jam digital di mobilnya. Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Itu artinya, sudah terlambat setengah jam dari jadwal meeting. Dito lupa memberitahu asistennya tersebut jika dia tidak bisa masuk kantor karena istrinya sedang sakit.

"Ehm ... Davin, maaf saya lupa kabarin kamu. Hari ini saya nggak ngantor. Istri saya masuk rumah sakit. Kamu bisa handle meeting ini sendiri, 'kan? Saya minta tolong sama kamu, ini urgent banget," katanya.

Dari seberang terdengar jika asistennya itu mengembuskan napas berat sambil menggumam lirih.

"Yah, meeting sendirian deh. Nggak asik banget!" gerutu Davin.

"Kenapa, Vin? Kamu keberatan?" tanya Dito mengulum senyum.

Telinganya belum tuli saat mendengar jika asistennya itu menggerutu. Namun, Dito tak ingin memarahi asistennya itu karena menggerutu di belakangnya, meski dia punya kuasa.

"Oh, nggak papa, Pak. Saya nggak keberatan kok. Kalau gitu, saya akan menemui Pak Arman sekarang juga," ucap Davin buru-buru.

"Oke, bagus. Kabarin saya gimana hasilnya kalau sudah selesai meeting!"

"Siap, Pak. Selamat Pagi," pamit Davin.

"Pagi," jawab Dito lalu menutup teleponnya.

⚫⚫⚫

Sementara itu, Davin yang mendapatkan tugas dadakan dari atasannya segera keluar dari kantornya yang ada di lantai dua belas, menuju lantai tujuh tempat Ghazali Assosiates berada.

Beruntungnya Davin tidak harus panas-panasan di luar, karena mereka masih dalam satu gedung yang sama.

Meski Davin kecewa karena atasannya itu tidak ikut meeting bersamanya, laki-laki manis itu harus tetap profesional dan menjalankan tugas sebaik-baiknya dari atasannya.

"Permisi, apa saya bisa bertemu dengan Pak Arman? Saya sudah ada appointment siang ini dengan beliau," tanya Davin pada seorang wanita yang duduk di belakang meja resepsionis.

"Kalau boleh tahu, Bapak dari perusahaan mana, ya?" tanya wanita itu sopan.

"Saya wakil dari CV. Global Cipta Karya," jawab Davin.

"Baik. Sebentar, saya konfirmasi Pak Arman lebih dulu," ujar wanita itu lagi yang Davin ketahui dari papan nama di atas mejanya bernama Aini. Tak lama, dia terlihat menghubungi seseorang.

"Halo, Pak Arman. Wakil dari CV. Global Cipta Karya ingin bertemu dengan Bapak. Katanya sudah ada janji bertemu, namanya Bapak ...."

"Davin," sahut Davin karena melihat resepsionis itu menatapnya bermaksud menanyakan namanya.

"... oh, iya. Bapak Davin," ujar resepsionis itu melanjutkan.

"Oke, langsung ke ruangan saya saja. Saya tunggu!" jawab Arman di seberang telepon.

"Baik, Pak," balas wanita itu lalu menutup telepon.

"Pak Davin, sudah ditunggu di ruangan Pak Arman. Mari, saya antar ke ruangan beliau!" ucapnya ramah.

BETWEEN YOU & USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang