Di mulmed ada cast Davin. Dia cute kan? 😍
⚫
⚫
"Kak Kemal, bangun!" panggil Vian sambil menggoyangkan lengan Kemal perlahan.
Laki-laki itu duduk bersila di depan pintu kamar apartemen Vian dengan kepala yang disandarkan di kusen pintu serta kedua tangan bersedekap di dada. Vian merasa sangat bersalah melihatnya.
Perjalanan dari Bekasi ke Pegangsaan Dua yang harusnya bisa Vian tempuh selama setengah jam, harus dia lewati selama sejam lebih karena terjebak kemacetan.
Karena itu pula, Vian jadi terlambat pergi dengan Kemal, serta membuat laki-laki itu menunggunya di depan pintu, hingga tertidur di sana.
"Kak Kemal ...," panggil Vian sekali lagi dengan suara lembut, sambil menggoyangkan bahu Kemal.
Seketika, laki-laki itu pun tersentak bangun. Vian memasang wajah penuh penyesalan pada Kemal saat laki-laki itu mulai membuka matanya.
"Eh ... Yan, udah dateng?" tanyanya sembari menutup mulutnya karena menguap lebar lalu berdiri dan tersenyum pada Vian.
Kemal mengerjapkan matanya beberapa kali, untuk menghalau rasa kantuk yang menyerangnya karena bosan menunggu Vian pulang. Hal itu membuat Vian semakin merasa bersalah.
"Maaf ya. Aku udah bikin Kakak nunggu lama, sampai ketiduran depan pintu gini. Tadi aku kejebak macet di Cakung sejam lebih," ucap Vian meminta maaf.
"Nggak papa, nyantai aja," jawab Kemal tersenyum lembut lalu melihat jam di pergelangan tangannya. "Udah hampir setengah sembilan? Kita jadi pergi makan, nggak?" tanya Kemal ingin memastikan kelanjutan rencana mereka.
Vian kembali memasang wajah penuh penyesalan pada Kemal. Kemal pun menyadari, jika Vian sudah tak berminat lagi dengan ajakannya.
"Nggak papa, kita bisa pergi lain waktu," jawab Kemal penuh pengertian. "Lu pasti capek seharian," ujarnya lagi.
"Maaf ya, Kak," ucap Vian penuh penyesalan.
"Kan udah gue bilang, nggak papa," jawab Kemal dengan senyum menenangkan. "Ya udah, lu masuk gih! Gue balik dulu!" ucap Kemal selanjutnya.
"Kok pulang? Nggak mau masuk dulu, minum kopi atau apa gitu?" tanya Vian sedikit tak enak hati.
"Lain kali aja. Lu kan butuh istirahat, gue juga. Capek, tadi banyak kerjaan seharian," kata Kemal menolak.
"Ya udah kalau gitu," ucap Vian masih tak enak hati.
"Gue balik, ya!" pamit Kemal dan kembali tersenyum lembut pada Vian.
Vian mengangguk ragu-ragu. Namun belum sempat Kemal melangkah, Vian sudah menghentikannya karena tiba-tiba saja, laki-laki itu punya ide yang terlintas begitu saja di kepalanya.
"Kenapa?" tanya Kemal bingung.
"Mau nemenin aku masak buat makan malam, nggak?" tanya Vian. Dia masih merasa tak enak hati karena sudah mengecewakan Kemal.
Kemal tercenung beberapa saat melihat Vian yang menatapnya penuh harap dengan wajah memelas.
"Ehm ... anggep aja buat permintaan maafku karena batalin acara makan malam kita, mau ya? Please!" ucap Vian lagi dengan kedua tangan yang ditangkupkan di depan dadanya.
Kemal mengulum senyum melihat wajah polos yang ditunjukkan Vian. Tatapan puppy eyes-nya itu, membuat Kemal luluh seketika.
"Kalau lu pasang muka kayak gitu, siapa pun juga nggak bakalan bisa nolak," kata Kemal yang dijawab dengan kekehan dari Vian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU & US
Художественная проза[COMPLETED] __________________________ Altavian Danish, tak pernah membayangkan jika ia akan dipertemukan lagi pada satu kesempatan dengan sosok laki-laki tampan yang dicintainya itu setelah sekian tahun. Anindito Mahawira, c...