(IV)

102 4 0
                                    

Pagi ini bisu tanpa naratif. Lenaku tak kunjung tiba. Dan sedetik aku melihat bagaimana masa memperlakukan kita: Mencemburui waktu-waktu muda, usia rakus memamah momen-momen yang kita pernah punya. Lalu kita terhutang dan jadi hamba pada nostalgia. Hingga kita tak punya apa-apa. Putih bukan puitis, tapi terhenyak dek kenangan, lalu ditipu oleh perasaan. Selanjutnya buat kita punya rasa yang bukan-bukan. Sepahit kopi, pahit lagi mencicip saki baki realiti.

Pagi, dan ritualnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang