GOODBYE (HUNTER'S POV)

136K 4.2K 77
                                    

Dear, all my reader

Karena banyak banget yang minta cerita dari sudut pandang Hunter, gue kabulin nih. Dedikasi buat @Airin_chan and @Da_lena yg minta dibikinin dari Hunter's POV.

Enjoy!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mata hijau gadis kecil itu menatap sekelilingnya dengan ketakutan. Ketika dia tidak melihat ada siapa pun disekitarnya, dia melemapariku sebuah roti. Aku menatap gadis kecil itu yang sekarang berlari keluar dari ruang gelap ini. Aku segera mengambil roti tersebut dan memakannya dengan cepat. Walaupun roti ini telah habis tapi perutuku masih terasa kesakitan. Aku masih kelaparan.

Tidak tahu sudah berapa lama aku berada di gudang ini. Apakah keluargaku telah mencariku? Semuanya ini karena Henry. Aku tidak akan pernah memaafkannya atas semua kejadian ini.

Suara langkah kaki berat berdecit dari luar tempat gudang. Lalu suara pintu bobrok terbuka, menampilkan sekilas lampu terang di luar gudang membuatku sedikit memincing. Ketika seorang pria besar berkulit hitam dan bertampang samar memasuki ruangan kami. Dia melihat sekeliling sekilas, sebelum Ia menarik seorang remaja perempuan, mungkin berumur sekitar empat belas tahun dari sebuah sudut ruangan.

Perempuan itu menjerit, meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari pria itu. Tapi sebuah tamparan keras membuat perempuan itu terpelenting terjatuh dan mengeluarkan darah dari sudut bibirnya. Perempuan itu terjatuh tepat di depanku, mata cokelatnya menatapku meminta pertolongan dariku. Aku ingin menolongnya, tapi aku telah belajar untuk tidak membantu siapa pun disini kalau aku tidak ingin mati kelaparan atau mendapatkan beberapa hukuman yang telah kucoba dan tidak ingin kudapatkan lagi.

Aku bergeming hanya menatapnya dengan pasrah, begitu pun dengan semua orang yang berada di ruangan ini. Tidak ada yang berniat menolong perempuan itu atau menoba melawan pria besar. Mereka sudah tahu konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika memberontak keinginan pria itu.

Pria itu menjambak rambut perempuan itu dan menggeretnya ke luar dari ruangan. Teriakan kesakitan perempuan ini menggema di seluruh ruangan. Teriakan itu tidak akan pernah kulupakan. Teriakan penuh penderitaan dan kesakitan. Aku tidak bisa menolongnya. Dan aku tidak pernah melihat perempuan itu lagi, bahkan ketika aku berhasil keluar dari gudang itu. Perempuan itu seperti menghilang di telan bumi.

*******

Aku melihatnya kembali kejadian itu seperti terulang. Aku tersenyum melihat seorang wanita cantik dari seberang jalan. Tatapan kami bertemu dan dia membalas senyumanku. Mata biru tuanya berbinar dan rambut hitamnya melambai diterpa angin. Dia menyebrangi jalanan. Segala gerakannya telihat sangat eksotis. Mungkin Audrey tidak akan pernah menyadari betapa menarik dirinya. Aku bahkan dapat melihat tatapan beberapa orang menatapnya. Lalu mobil sialan itu melaju. Rasa panik langsung merayapiku, aku berteriak kepadanya. Audrey berhenti dan menatapku dengan bingung. Aku menunjuk mobil yang semakin mendekatinya. Aku berusaha berlari untuk menolongnya, tapi kakiku tidak dapat kugerakan.

Mata Audrey melotot tampak ketakutan ketika menyadari apa yang coba kusampaikan. Lalu mobil itu menabraknya dengan keras. Aku berteriak memanggil namanya dan berlari menghampirinya. Aku mengangkat tubuhnya ke atas pangkuanku dan berusaha memabangunkannya. Tidak ini hanya mimpi. Aku tahu itu. Ini hanya mimpi. Menatap tubuh lemasnya yang berlumuran darah.

Tangan Audrey penuh darah, meraih wajahku dan menatapku tepat di mataku. Lalu perlahan mata birunya meredup lalu menutup untuk selamanya. Hanya meninggalkan tubuhnya yang telah rusak tidak bernyawa. Tidak ini hanya mimpi. Aku memanggil namanya berulang kali, mencoba memabangunkannya.

Beauty of Possession (REPOST, FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang