THE PAST PART III (UNKNOWN'S POV)

1K 78 0
                                    

Aku masih teringat betapa syoknya diriku beberapa hari yang lalu saat melihat koran yang menunjukkan gambar bidadariku sedang bergandengan tangan dengan pria lain. Audrey tersenyum manis dan menatap pria disampingnya dengan mata berbinar. Foto itu diambil empat hari yang lalu di depan gedung opera di Dublin.

Mereka tidak mungkin bertunangan. Kekasihku tidak akan mungkin selingkuh dariku. Aku memarahi seluruh bawahan yang kusuruh mengikutinya di London, selagi aku mengurus masalah Freddy di Jakarta.

"Panggil mereka ke ruanganku!" ujarku dengan dingin.

Tidak beberapa lama tiga orang mantan bawahanku masuk dengan wajah ketakutan. "Apa yang terjadi sehingga kau tidak bisa menjaga seorang wanita?"

"Maaf Mr Anthony. Saat kami sampai di London, Miss Kosasih sudah berhubungan dengan pria itu."

"Bagaimana bisa Audrey bertunangan dengan seorang pria hanya dalam waktu kurang dari dua belas jam?" tanyaku dengan marah.

Orang ditengah menatapku dengan ketakutan. "Kami mengawasi seperti yang anda perintahkan. Pada malam kedatangan kami semuanya normal, Miss Kosasih berada di kamarny. Keesokan pagi hari setelah yang anda ketahui, Miss Kosasih lari pagi dan kami bertiga juga mengikutinya. Lalu, saat Miss Kosasih berada di elevator, Greg meletakkan bunga mati..."

"Bunga lavender," gertakku dengan marah.

Pria di tengah bergidik pelan mendengar suaraku. "Ma – maksud saya bunga lavender di depan pintu kamarnya dan Miss Kosasih mengambil lalu masuk ke kamarnya. Tidak ada yang terjadi selama beberapa jam, lalu Miss Kosasih keluar bersama seorang pria dari dalam kamar. Kami terkejut, dan hendak menginformasikan anda tapi kami berpikir kalau kami harus yakin kalau pria itu hanya seorang teman atau bukan."

Pria yang agak kurus dan berdiri di samping kanan menatapku dengan tubuh bergetar. "Ka – kami menduga. Ka... kalau pria itu masuk ke dalam kamar Miss Kosasih saat kami bertiga sedang mengawasi Miss Kosasih lari pagi."

"Bagaimana pria itu bisa mendapatkan kunci kamar hotel milik Audrey?" tanyaku dengan bingung.

Ketiga mantan bawahanku saling melirik satu sama lain. Pria yang paling tua dan berdiri di samping kiri akhirnya berbicara. "Kami mencari informasi dan pria itu adalah Hunter Presscot dan hotel tempat Miss Kosasih menginap adalah salah satu asetnya, sehingga dia bisa mendapatkan kunci kamar Miss Kosasih dengan mudah."

"Lalu apa yang terjadi setelah itu?" tanyaku dengan marah.

Presscot. Presscot. Sial. Apa dia memiliki hubungan dengan Liam Presscot? Mengapa seluruh Presscot selalu saja membuat kerusahan denganku? Darah memang kuat. Semua orang yang memiliki darah Presscot memang adalah penjahat.

"Seperti yang anda ketahui, Mr Anthony kami berusaha mencari tahu terlebih dahulu. Kami tidak bisa mengawasinya dari dekat karena Mr Presscot memiliki beberapa bodyguard."

"Lalu mengapa kalian tidak segera menghubungiku?"

"Kami sudah menghubungi anda, tapi sekretaris anda mengatakan kalau anda masih sibuk dengan masalah Prague. Dan, dia akan memberitahu anda setelah anda tidak lagi sibuk."

Aku segera berteriak dengan marah mendengar jawaban mereka. "Segera hukum mereka bertiga dan juga sekretaris tololku!" bentakku kepada bawahanku lainnya. "Dan bawakan informasi tentang Hunter Presscot."

*******

Aku mengacak rambutku dengan marah dan berusaha memikirkan apa balasan yang akan kuminta dari Freddy – kalau bukan karena masalahnya, Audrey tidak mungkin berasama pria ini. Entahlah, Audrey banyak bersama pria lain tapi aku tidak terlalu mengurusinya karena aku bisa melihat Audrey tidak tertarik dengan mereka. Tapi, dengan pria ini – aku bisa melihat matanya berbinar saat aku melihat foto itu.

Beauty of Possession (REPOST, FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang