CHAPTER 23

138K 4.2K 123
                                    

Chapter ini gw dedikasikan kepada @ndhrna and @silviaros7

Please vote and comment

xoxo:)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

"HUNTER!" Aku berteriak memanggil namanya berulang kali. Bangunkan aku! Bangunkan aku dari mimpi buruk ini. Aku mengenal suara itu. Suara seseorang yang sangat kubenci, suara yang membuat hidupku berantakan. "HUNTER!" teriakku sekali lagi.

Aku mendengar derapan suara kaki berjalan memasuki kamar dan tubuhku digoyangkan. "Audrey, wake up. Babe," ujar sebuah suara yang mampu membuatku kembali tenang. Perlahan, aku membuka mataku dan menemukan sekelilingku yang gelap. "Sttt. It's just a bad dream. Fucking bad dream." Hunter membawaku ke dalam pelukannya. "It's not real."

Mataku menatap sekelilingku dengan perasaan takut. Semuanya tampak sama, seperti sebelum aku tertidur. Lalu aku mengingat kembali mimpi burukku. No. Aku tahu itu bukan hanya sebuah mimpi. Suara itu terdengar sangat nyata. Dokter itu. Apakah dokter yang memeriksaku adalah orang itu? "Hunter, siapa yang memeriksaku? Siapa nama dokter itu?"

Hunter menatapku dengan pandangan bingung. " Dokter Fredrik Jones."

"Bagaimana penampilannya?"

"Aku memiliki biodata Dokter Jones," ujar Hunter masih dengan wajah bingung. "Sebentar aku akan mengambil berkasnya."

Aku tidak mungkin salah. Suara itu adalah suara Freddy, mantan pacar Kate. Tapi, itu tidak mungkin terjadi. Freddy sudah meninggal empat tahun yang lalu karena kebakaran. Pada saat aku mendengar berita duka tersebut, tanpa dapat kutahan aku tertawa bersyukur karena orang yang telah merusak kakakku meninggal dengan tragis. Dia memang pantas mendapatkannya. Orang tuaku, bahkan menangis gembira ketika mendengar berita itu.

Aku sangat gembira ketika mendengarnya tetapi kegembiraan itu hanya berlangsung sebentar dan digantikan dengan kehampaan lagi di hatiku. Walaupun, pria bajingan itu telah meninggal tapi Kate tidak akan dapat disembuhkan lagi. Dia tetap kehilangan akalnya.

"Audrey. Honey, ini biodatanya." Aku mengambil hampir tampak seperti merebut file tersebut dari tangan Hunter dan membukanya. Pertama, yang kulihat adalah foto Dokter Jones dan aku bernafas lega ketika melihat wajah Dokter Jones tidak sama dengan wajah Freddy. Dan umur mereka juga berbeda, Dokter Jones lebih tua dibandingkan dengan usia Freddy jika pria itu masih hidup. "What's wrong with you?" tanya Hunter, setelah aku menutup file itu dan menyenderkan kepalaku di dadanya.

"Hmm. Mimpi buruk," ujarku dengan lelah. Jeez. Aku merasakan seluruh tubuhku terasa sakit, ototku terasa kaku, dan tubuhku terasa lengket karena keringat akibat mimpi buruk tadi.

"Mau menceritakannya?"

Aku menggelengkan kepala. "Tidak. Hanya mimpi buruk bodoh yang memalukan." Hunter menatapku masih dengan pandangan khawatir. "I'm okay. Jangan mengkhawatirkanku."

Wajah khawatirnya digantikan dengan senyuman menawannya yang membuat jantungku mulai berdebar kembali. Tapi, aku masih bisa melihat rasa khawatir di matanya. Aku ingin menciumnya, sudah lama aku tidak melakukannya – tapi, aku tidak ingin membuat dia juga tertular sakitku. "Apa yang mau kaulakukan sekarang?"

Aku melirik keadaanku yang sangat berantakan dan mengrenyit tidak nyaman. "Mandi dan mungkin setelah itu makan."

"Aku akan membuatkanmu makanan," ujarnya meninggalkanku. Aku memutar mataku. Oh, yeah Hunter Presscot juga memiliki keahlian memasak yang melebihiku. Apa sih yang dia nggak bisa?

Beauty of Possession (REPOST, FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang