FIRST MEETING (HUNTER'S POV)

150K 4.4K 95
                                    

Duniaku terasa membosankan, seluruh kegiatan yang kulakukan tidak membuatku gembira atau bersemangat – mencari uang hanya kulakukan agar mengalihkan perhatianku dari pahitnya duniaku. Apakah aku lelah dengan hidupku yang monoton dan gelap? Ya, aku ingin merasa gembira lagi seperti dulu, seperti saat aku masih kecil.

Aku masih sedikit mengingatnya, perasaan meluap-luap yang membuatku bersemangat dan memandang betapa indahnya dunia yang kutempati – perasaan bahagia. Perasaan yang telah lama menghilang dariku. Dan semuanya dikarenakan oleh Henry Presscot, yang bahkan aku sendiri tidak mengakuinya lagi sebagai saudaraku. Tubuhku hanya seperti tempat kosong yang tidak memiliki jiwa.

Aku tidak melihat adanya masa depan di dalam hidupku. Bullshit dengan istri, seperti yang diminta oleh Mom. Bagaimana, bisa aku menikah? Jika diriku sendiri tidak memiliki perasaan kepada siapa pun. Semua wanita hanyalah mainanku yang kugunakan untuk sedikit mencari kepuasaan fisik. Mereka semua sama. Mereka mendekatiku hanya karena wajah dan kekayaanku.

Sudah sangat lama, aku tidak pernah tertarik dengan sesuatu dan pagi ini aku mengejutkan diriku sendiri dengan rasa penasaran kepada seorang wanita. Aku menantikan kedatangan wanita itu, seseorang yang membuatku tertarik sejak aku melihat portofolio tentang dirinya. Memang, aku terdengar seperti orang aneh yang merasa tertarik kepada seseorang hanya karena melihat fotonya. Tapi aku sendiri tidak tahu tentang batas kewarasanku – apa kah aku masih gila atau aku sudah sembuh dan aku memutuskan untuk tidak lagi mempedulikannya.

Cepatlah datang, karena acara ini sangat membosankan.

Lalu dia datang. Dia tampak seperti seorang malaikat, mengenakan dress panjang berwarna merah, tampak sangat anggun. Rambut hitamnya dibiarkan terurai, mata biru tuanya menatap ke arah penonton dengan kepercayaan diri dan langkahnya sangat tegas. Setelah itu, mata kami berdua bertemu. Dan seperti ada elektrik yang segera menghubungkanku dengan wanita itu, aku tidak pernah merasakan sesuatu seperti ini sebelum. Tidak pernah sedikitpun.

Aku seperti tersihir dalam tatapan mata biru gelapnya, aku terperangkap dan terpakau dengan semua tentang dirinya. Semua diri wanita itu terasa sempurna di mataku. Aku segera mengalihkan tatapanku darinya, ketika aku merasakan tatapan semua orang kepada wanita itu – aku tidak ingin membuat dirinya malu dihadapan banyak orang karenaku.

Seperti tersadar dari segala mimpinya, wanita itu langsung menuju ke arah piano dengan wajah memerah. Damn. Dia tampak sangat sexy dengan wajahnya yang memerah. Dan tanpa perlu lama, bagian bawahku terasa mengeras hanya dengan tatapan wanita itu. Ini sungguh sangat aneh, biasanya seluruh wanita harus berusaha merayuku atau mengenakan pakaian sangat sexy untuk membuatku mau tidur dengan mereka. Tidak hanya itu saja, wanita-wanita yang kutiduri harus memiliki teknik yang tinggi agar dapat membuatku merasa puas. Tapi dengan wanita di depanku ini – hanya dengan tatapan intensnya sudah mampu membuatku bergairah. Dia harus menjadi salah satu wanita koleksiku.

*******

Aku menyeringai ketika aku berhasil memanipulasi Donovan untuk memperkenalkanku dengan wanita itu. Tidak diperlukan usaha keras karena aku adalah donatur terbesar kelompok orchestra yang dimilikinya. Kata-kata pujian dilontarkan oleh Donovan kepadaku. Ha! Tidak tahukah dia setiap hari aku selau menemui orang-orang yang mengeluarkan kata-kata serupa seperti dirinya? Mereka semua hanya menginginkan uang dan kekuasaan.

"Miss Kosasih?" ujar Donovan. Wanita itu tersenyum dengan senyuman sexynya. Damn. Aku tarik lagi, dia bukan seorang malaikat tapi seorang iblis penggoda. Wanita iblis berwajah malaikat. Hanya dengan senyumannya, mampu membuat tubuhku memanas dan yang berada di imajinasiku sekarang adalah merobek pakaiannya di tengah banyak orang dan... "This is Mr Hunter Presscot. The owner of Presscot group." Suara Donovan membuatku sadar kembali dan menatap ke arahnya. Seperti dipanggung tadi, aliran listrik seperti menggetarkan seluruh tubuhku. Wanita itu sedikit bergidik dan aku hampir seratus persen yakin, wanita itu juga merasakan hal yang sama sepertiku. Aku mengangguk dan tersenyum kepadanya.

Beauty of Possession (REPOST, FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang