SARAN GW DNGR LAGU YG UDAH PASANG DISAMPING SAMBIL MBACA CHAPTER INI YAA...
KARENA NURUT GW LAGUNYA ITU CHAPTER INI BNGT
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanner menghentikan mobil di depan gedung City Hall. Aku tidak lagi bertanya kepada Tanner tentang apa kejutan yang disiapkan oleh Hunter untukku karena jawabannya sama seperti Sam, kalau Hunter hanya memberinya beberapa tugas dan dia menjalaninya. Aku turun dari mobil dan masuk ke dalam City Hall. Aku merasakan kupu–kupu berterbangan pada perutku. Gedung City Hall terlihat sangat sepi karena sedang tidak ada acara.
Secara tidak sadar kakiku melangkah menuju tempat pertemuan pertamaku dengan Hunter. Ketika aku sampai pada pintu yang menghubungkan posisiku dengan ruangan tempat aku bertemu dengan Hunter – jantungku berdetak dengan kencang. Apakah Hunter berada di dalam sana?
Aku segera membuka pintu dan terdapat sebuah layar besar di atas panggung. Aku berjalan pelan mendekati panggung bersamaan dengan sebuah DVD yang diputar pada layar. Langkahku berhenti ketika menemukan wajah Hunter pada layar lebar tersebut sedang memainkan piano. Aku mengenali latar tempat itu adalah mansion milik Hunter di Surray.
When the rain is blowing in your face... And the whole world is on your case... I could offer you a warm embrace... To make you feel my love
When the evening shadows and the stars appear... And there is no one there to dry your tears... I could hold you for a million years... To make you feel my love
I know you haven't made your mind up yet... But I would never do you wrong... I've known it from the moment that we met... No doubt in my mind where you belong
I could make you happy, make your dreams come true... Nothing that I wouldn't do... Go to the ends of the Earth for you... To make you feel my love... To make you feel my love
The stroms are ragging on the rolling sea... And on the highway of regret... The winds of change are blowing wild and free... You ain't seen nothing like me yet
Lalu, Hunter tertawa setelah menyayikannya. Dia berdiri dan mengangkat kamera ditangannya. "Ingat lagu ini?" tanyanya mengedikkan matanya. "Percaya atau tidak – lagu itu adalah lagu yang membuatku pertama kali merasa kalau aku jatuh cinta kepadamu."
"Kau ingat tempat dimana kau sedang berdiri?" tanya Hunter tersenyum dan memejamkan matanya. "Pertama kali kita bertemu disini. Saat kau keluar dengan gaun berwarna merah itu – tatapanku tidak bisa beralih darimu. Ada sesuatu misterius yang membuatku tertarik kepadmu dan ternyata kau juga tidak bisa mengalihkan perhatianmu dariku. Aku tidak ingin mata biru indahmu itu melihat ke arah lain, tapi aku berusahan mengalihkan tatapanku darimu karena aku tidak ingin kau merasa malu.
Bertemu denganmu pada hari itu adalah hari terindah di seluruh hidupku. Maafkan aku karena aku menolakmu dan meninggalkanmu. Maafkan aku karena membutuhkan waktu lama untuk mempercayaimu. Maafkan aku karena tidak bisa melindungimu. Tapi, aku tidak ingin kau pergi dariku."
Lalu, Hunter tersenyum dan tiba–tiba layar LCD tersebut mati. Aku menatap sekeliling, dan melihat sebuah amplop berwarna biru muda di atas meja piano yang pernah kumainkan saat pertama kali aku bertemu dengan Hunter. Aku melihat sebuah amplop kecil disana dan membukanya. Ada sebuah gambar sebuah restoran tempat Hunter pertama kali menciumku. Dan aku tersenyum – tentu saja dia berada di sana. Dengan perlahan aku meletakkan foto tersebut di dalam amplop dan hampir berlari menuju ke dalam mobil.
*******
Tanner memarkirkan mobil di depan restoran tempatku dan Hunter mengadakan perjanjian sewaktu dulu. Aku segera keluar dan membuka pintu restoran. Aku merasa kecewa ketika tidak menemukan Hunter di dalam sana. Tempat itu sangat sepi dan tidak ada pengunjung. Terakhir kali yang kuingat saat makan siang dengan Hunter, tempat ini penuh dengan pengunjung juga meja tertata rapi. Tapi, sekarang tempat ini sudah berubah dari terakhir kali aku melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty of Possession (REPOST, FINISH)
RomantikHunter Presscot, the most wanted bachelor meminta bantuan Audrey Kosasih seorang pianis muda untuk menjadi tunangan palsunya. Semua rencana mereka berjalan dengan baik, hingga suatu perasaan baru membuat dua anak manusia merasakan apa yang dinamakan...