"Fyuh, akhirnya lo bangun juga, Na," Reyhan menghela napas lega. Ia pun melempar celemek milik Nina ke Nina.
Mata Nina pun melotot melihat celemek miliknya. Pasalnya ia lagi malas memasak.
"Gue capek, lo lanjutin ya. Gue mau nonton doraemon," Reyhan pun meninggalkan Nina ke ruang keluarga.
"Dasar Kak Reyhan nggak tanggung jawab!!" Teriak Nina kesal.
Reyhan hanya terkikik mendengar teriakan adik perempuannya itu.
Nina pun akhirnya memakai celemeknya dan mengikat rambut panjangnya. Untung saja ia tahu cara memasaknya.
Tak lama kemudian, masakan buatannya itu pun jadi. Nina segera mengambil sepiring nasi. Ia tidak mau sampai kehabisan karena kerakusan kedua kakaknya itu.
Reyhan dan Nino pun segera menghampiri meja makan. Mereka pun sarapan dalam diam.
"Gue mau bicara serius sama kalian berdua," Reyhan memecah keheningan.
Nina mengerutkan alisnya, "bicara apa kak?"
Reyhan menarik napas, "gue tau apa yanv terjadi antara kalian berdua."
Nina dan Nino pun saling bertatapan satu sama lain. Mereka berdua tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Gue kecewa sama lo berdua," Reyhan memejamkan matanya sebentar. "Gue nggak nyangka, kalian sampe nggak mau ngakuin kalau kalian kembar di sekolah."
Nina dan Nino kini hanya bisa terdiam.
"Apa pernah gue nggak anggep kalian berdua sebagai adik gue? Gue bahkan bangga-banggain kalian berdua di depan teman gue,
"Sedangkan kalian, malah nggak anggep satu sama lain."
"Maaf, kak."
Reyhan kini memijit pangkal hidungnya, "kalau sampe bunda tau tentang hal ini, pasti bunda bakal marah besar. Dan bunda bakalan pulang dua minggu lagi, gue nggak mau tau, lo berdua udah harus baikan."
Permintaan Reyhan merupakan hal yang mudah bagi Nina, karena sejak awal Nina memang sangat menyangi Nino.
Lain lagi bagi Nino. Hal ini merupakan hal yang sulit. Dia lah yang memulai semua ini.
"Gue makan di kamar," ujar Nino lalu beranjak ke kamarnya.
Sungguh, ingim rasanya Reyhan menonjok Nino habis-habisan. Tapi ia masih ingat dengan fakta kalau Nino itu adiknya sendiri.
Nina mengelus punggung tangan Reyhan, "Nina sama Nino bakalan nemuin solusinya kok kak, tenang aja."
Reyhan hanya mengangguk lalu melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
"Oh iya kak, nanti jam 10 aku mau ke sanggar. Anterin ya," pinta Nina.
Reyhan mengangguk, "iyaa gampang."
###
"Lho, Kak Gala ada disini?" Tanya Nina begitu sampai di sanggar.
"Tuh, ada adik gue," Gala menunjuk Rara yang yang sedang bercanda dengan teman-temannya.
Nina hanya mengangguk. Lalu ia mengikat rambutnya yang semula digerai menjadi ekor kuda.
Nikmat Tuhan manakah yang kudustakan?, batin Gala.
Faktanya, kini Gala semakin tergila-gila dengan Nina. Yah, meskipun dia jarang chat dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembaran✔
Teen FictionKlise. Mungkin banyak diantara kalian yang menganggap bahwa memiliki saudara kembar adalah hal yang menyenangkan. Apalagi kembarannya berbeda jenis kelamin. Tapi berbeda dengan yang berbeda dialami oleh Nina Felicia dengan kembarannya Nino Fernando...