30

13K 853 22
                                    

"Kak Nina jangan cemberut gitu dong. Semangat kak!!" Rara mengepalkan tangannya ke atas dan memberi Nina semangat.

Nina mengacak rambuat Rara, "iyaa iyaa, nggak cemberut lagi nih," Nina tersenyum pada Rara.

Rara tersenyum memperlihatkan giginya yang berjajar rapi, "nah, gitu dong senyum."

"Kamu balik gih kesana. Waktu istirahatnya udah habis," perintah Gala ke adiknya itu.

Rara mengangguk dan akhirnya bergabung dengan teman-teman yang seumuran dengannya.

"Maaf, nanti nggak bisa anterin lo," Gala menengadahkan kepalanya melihat betapa gelapnya langit hari ini karena mendung.

"Ah, gapapa. Paling nanti dijemput kakak gue," kata Nina

Gala menaikkan satu alisnya, "kakak? Lo punya kakak?"

"Hmm, ya. Kakak cowok," jawab Nina. Dalam hati Nina, ia bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Gala menjadi begini.

"Gue penasaran sama kakak lo, Eza udah pernah ketemu kakak lo nggak?"

Nina menggigit bibir bawahnya, "belum sih."

"Kenapa?"

"Ya, soalnya kakak gue jarang di rumah. Terus kakak gue itu paling sensitif sama cowok yang ngedeketin gue," Nina heran, bisa-bisanya Nina mengucapkan kata-kata itu dengan lancar.

"Oh gitu.."

Waktu memang berjalan sangat cepat, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 1 siang.

"Kak Nina kapan-kapan main ke rumahku ya. Kak Gala nggak bisa diajak main, sukanya di kamar terus," pinta Rara.

Gala melotot ke Rara, "apaan sih dek, kakak ya males kalau mainnya barbie terus."

Rara menjulurkan lidahnya, bermaksud mengejek kakaknya itu.

Nina hanya tersenyum melihat tingkah kakak-beradik tersebut. Lalu ia mengusap rambut Rara dengan sayang.

"Ada waktunya kok, Kak Nina nemenin Rara main. Tenang aja, pasti kak Nina bakalan main ke rumah Rara."

"Janji ya, kak?" Rara menunjukkan kelingking kanannya.

"Janji," mereka pun salaing menautkan kelingking masing-masing.

Gala terdiam, ia tidak pernah melihat Rara seakrab ini dengan orang yang baru dikenalnya. Mungkin Nina telah mengubah Rara yang tadinya pendiam jadi ceria.

"Oke, Na. Gue sama Rara balik dulu."

Tatapan Nina beralih ke Gala, "iyaa, kak. Makasih udah mau nemenin Nina."

Gala mengangguk, lalu ia menggandeng adiknya, "ayo, dek."

"Da-da, Kak Nina!!" Rara melambaikan tangannya.

Nina membalasnya, "da-da, Rara."

Setelah Gala dan Rara benar-benar pulang, muncullah Nino. Dan tentu saja Nina tau akan kehadiran kembarannya itu.

"Wow, lo cepet," ujar Nina.

"Gue sebenernya udah di sini dari tadi. Tapi gue sembunyi, biar nggak ketahuan Gala."

Nina memasang headset yang telah di sambungkan ke Ipod di telinganya, "sampai kapan lo mau nyembunyiin dari anak sekolah??"

"Maybe, waktu festival sekolah."

"Okee, gue tunggu itu
Gue nggak sabar gimana reaksi anak sekolah saat tau kalau kita kenbaran," Nina menyengir.

"Yeah, me too. Pulang yuk? Mau hujan nih," Nino menggandeng tangan Nina yang kecil.

Kembaran✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang