Chapter 2 - Perkenalan

643 23 0
                                    

Reva kembali melanjutkan langkahnya ke arah kelas. Reva berusaha melupakan kejadian di mobil tadi dengan Reno. Reva terus fokus untuk melupakan kejadian di mobil tadi hingga tak sadar ia menabrak dan menjatuhkan sebagian buku tulis yang dibawa oleh seseorang. Reva terkejut dan langsung membereskan buku-buku yang berantakan. "Gue minta maaf. Gue gak sengaja," ujar Reva panik.

"Santai aja." ucap laki-laki tersebut sambil membereskan semua bukunya, "Kamu anak Akuntansi 'kan?" Tanyanya kemudian setelah buku-buku itu dipegangnya lagi.

Mampus dia tau gue, batin Reva. "Ah i-iya.. kok lo tau gue?" Reva tergugu saat laki-laki itu mengetahui bidang keahliannya.

"Saya sering liat kamu keluar masuk kelas Akuntansi." ucapnya.

Sering liat? Hampir aja, umpatnya dalam hati. Saat Reva ingin menanyakan tentang laki-laki tersebut, tiba-tiba "Saya buru-buru. See you next time." ucap laki-laki tersebut dan detik kemudian meninggalkan Reva.

"See you next time? Berarti pertemuan ini berkelanjutan?" Gumamnya sembari menatap punggung yang semakin lama semakin menjauh. Menatapnya penuh haru. Punggung yang selama ini ia rindukan.

Setelah punggung itu menghilang dari pandangan Reva, Reva tersadar bahwa ia memikirkan perasaan yang bahkan pernah di sia-siakan. Reva kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan kelas. "Tadi 'kan buku Multimedia. Berarti dia anak Multimedia?" gumam Reva seperti bertanya pada dirinya sendiri, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kelas.

Sampai dikelas, kehadirannya telah di tunggu oleh sahabatnya, Aldinda Larasati Manafi alias Dinda. Dinda adalah sahabat Reva sejak kecil. Dinda tahu segala hal tentang Reva begitupun sebaliknya. Dinda mempunyai seorang kakak perempuan yang juga merupakan tunangan dari Rafi. Kakak Dinda bernama Rachel Faradila Manafi. Berbeda empat tahun dengan Dinda.

"Lo lama banget sih Rev?" Kesal Dinda. Jelas saja, Reva telah berjanji untuk datang lebih pagi kepada Dinda, tetapi Reva melupakannya.

"Maaf Din. Tadi Kak Reno lama banget dandannya. Udah kaya perawan," ucapnya malas.

"Sejak kapan Kak Reno mau bareng sama lo? Bukannya dia selalu sibuk sama pacarnya tuh. Siapa deh?" Reva memotong ucapan Dinda dengan cepat "Syakira maksud lo?"

"Nah iya dia. Kok mau-mauan ya Kakak lo jadian sama dia?"

"Itu urusan dia Din." jawabnya malas, seperti malas membahasnya lagi.

"Oh iya lo ada apa sih nyuruh gue dateng pagi?" Lanjut Reva dengan pertanyaan.

"Gue lagi suka sama anak kelas 11 Multimedia 2..." bisik Dinda.

"Ha? Lo serius? Akhirnya lo suka sama lawan jenis." Reva meledek.

"Lo pikir gue demen sama sejenis. Ngaco!" Kesal Dinda.

Reva tertawa mendengar ucapan Dinda dan melihat muka kesalnya Dinda, "Siapa namanya?"

"Kalo gak salah Farel Alfard deh. Dia ganteng loh. Nanti lo terkesima deh liat dia..." ucap Dinda dengan bangganya.

"Nanti kalo gue terkesima. Gue ambil ya gebetan lo. Hahaha..."

Dinda mendorong pundak Reva sebal dan berkata kesal kepadanya "Jangan macem-macem sama masa depan gue!"

"Santai Din. Lo agresif amat." Decak Reva.

"Lo pikir gue serius? Udah berapa lama sih kenal gue Rev?"

"Gue lupa,"

"Anjir lo lupa? Lo jahat Rev, sangat jahat!" Ucap Dinda lebay.

"Karena kita saudara jadi gue gak perduli selama apapun kita kenal. Gue janji kita gak akan pisah sampai kita di takdirkan berpisah." lantunan kata-kata Reva membuat keduanya haru.

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang