Chapter 6 - Flashback

381 13 0
                                    

Can you see my heart, hear my heart
Try stop for missing you
But you just trapped my self inside you. -Raka

----

"Lo kaya gini karena senior kan? Senior itu namanya Jieyo. Dan kenapa lo bohong sama gue, kenapa lo malah bilang kena tawuran anak STM?"

Raka mengusap wajahnya pelan, menatap Reva dengan penuh haru. Sejujurnya, Raka tidak bisa menghilangkan pandangannya dari Reva, tetapi, untuk menatapnya saja Raka sudah terbujur lemah. Raka menunduk, ia sadar perempuan di depannya tak pantas untuk ia tatap. Bukan karena berparas buruk, namun sebaliknya, Reva sangatlah sempurna di matanya, lengkupan senyum penghipnotis itu selalu membuat siapa yang menatapnya terkagum. Tetapi, yang harus ia pikirkan sekarang, siapa Raka dan siapa Reva. Dia bukan siapa-siapa Reva. Tak ada hak untuk menatap gadis itu dengan lama, karna ia sadar itu akan menyakiti dirinya sendiri.

"Gak papa. Gak penting juga kok buat lo," ucap Raka yang masih tertunduk.

Reva menaikkan tangannya untuk mengangkat wajah Raka. Tetapi tangannya tertahan, tertahan oleh hatinya. Jangankan menyentuh wajahnya, untuk menatapnya saja Reva tak mampu.

Perasaan apa yang terjadi di benak Raka dan Reva? Mereka saling memendam rasa. Perasaan egois mereka mengalahkan semuanya. Mereka hanya bisa memendam semuanya. Egois. Hanya itu yang bisa mengungkapkan sikap mereka.

"Kamu mau ngapain ke sini Rev?" Raka medongak, matanya bertemu kembali.

"Kamu?" Reva mengeryit dengan sedikit tertawa.

"Eh?" Raka menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Hahaha.. gue cuma mau tau keadaan lo, lagian lo gak masuk sekolah." ucapnya.

"Kenapa kangen ya?" Raka meledek. Wajahnya tertawa seakan kebahagiannya terlihat.

Sedangkan Reva hanya tersenyum mendengarnya "Pede tingkat dewa lo! Beda aja biasanya di kelas selalu ada teriakan nama 'Ra---ka..."

Raka tertawa kecil. Ia membalas "Terus lo cemburu yaa?" Ledeknya membuat gadis di depannya sontak menatap kaget.

"Siapa juga yang cemburu. Bener-bener pede tingkat dewa! Sini luka lo gue obatin."

Kini tangan Reva dengan sigap meraih dagu lelaki di depannya, tangannya tak tertahan, hatinya gugup saat menyentuh dagu lelaki didepannya, mata mereka bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Namun keduanya tersadar saat tatapan itu berlangsung lama. Keduanya tersipu malu, Reva segera melepaskan tangannya yang menempel pada dagu Raka. "Maaf!" Ucap mereka bersama. Keduanya salah tingkah. Bahkan semua hal yang mereka lakukan sangatlah konyol.

Reva terdiam. Begitu pun Raka. Reva segera mengambil sapu tangan yang telah di rendam air panas, Reva segera mengompreskan pada bagian wajah Raka yang biru lebam.

Raka mengiris kesakitan. Saat pelipisnya terkompres oleh Reva. Reva hanya melengos menatapnya, "Lebay banget sih lo!" Ucap Reva meremehkan.

Raka tersentak. Dalam batin ia mengumpat, ini semua salah siapa? Siapa yang bisa gue salahin? Gue? Reva? Atau Jieyo? Gue aja ga kenal Jieyo.

----

Raka meringis ketakutan saat melihat gadis di depannya pingsan. Ia hanya bisa berteriak sesekali menggelengkan kepala Reva, kakinya melemas, jantungnya bergerak tak stabil, hatinya khawatir dan kecelakaan yang pernah terjadi membawa Raka pada rasa trauma. Raka terus berdecak dan berusaha membangunkan gadis di depannya.

"Maafin gue Rev, gue gak sengaja." Raka terus berteriak. Tetapi, tetap saja gadis di depannya tidak membuka-buka matanya.

Tiba-tiba ada sekelompok orang menyerang Raka. Kepala Reva terlepas dari pegangan tangan Raka, Raka terdorong keras karena sebuah pukulan di muka dan perutnya. Pukulan demi pukulan Raka terima, ia tak bisa berkutik. Setelah luka yang Raka alamin cukup parah, sekelompok pelajar yang mengenakan seragam seperti Raka, pergi. Namun tidak dengan seorang yang membawa Reva ala bridal style, lelaki itu berbisik pada Raka yang terbujur kaku, meringis memegangi seluruh tubuhnya, lelaki itu Reno, kakak dari Reva, ia berbisik tepat di telinga Raka, "Lo harusnya gak ada disini!" Ucap Reno secara horror dan langsung meninggalkan Raka yang masih meringis.

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang