Reva sedang merebcahkan dirinya di kasur, sambil membaca Novel yang baru saja di belinya, ralat, dibelikan Raka. Reva tersenyum membaca nya, bukan karna isi Novel nya menyenangkan, tetapi karna Novel ini pemberian Raka.
Reva beranjak dari kasur nya dan segera keluar kamar untuk menemui Rafi. Ia segera melangkah ke kamar Rafi dan menemui nya.
"Bang Rafi-- Bang Rafi-- Bang Rafi" teriak Reva dari balik pintu kamar Rafi dan mengetuk pintunya keras.
Belum mendapat balasan, Reva terus teriak dan mengetuk nya. Bukan Rafi yang keluar melainkan Reno dari balik pintu kamarnya. "Berisik banget sih de!!" Kesal Reno yang kini berdiri di ambang pintu.
"Ih. Kak Reno kenapa lo yang keluar sih?!" Cibir Reva mengerucutkan bibirnya.
"Ya kamu berisik Rev!"
"Orang, aku mau manggil Bang Rafi sih" ucap Reva bernada manja.
"Tapi kamu ganggu de!"
Masih dengan mengerucutkan bibirnya manja, dan berujar, "maaf kak"
Reno membalikkan badannya dan segera memasuki kamarnya kembali, langkahnya terhenti dan kembali menuju ambang pintu, "De! De!" Panggil Reno dan Reva menoleh ke arahnya, "Ga usah teriak-teriak ya! Bang Rafi lagi kerumah Kak Rachel"
Reva menganga dan menatap Reno kesal, "Kenapa ga bilang dari tadi sih kak?"
Reno hanya senyum lebar, "kakak lupa" Kemudian Reno kembali lagi memasuki kamar dan menutup rapat pintu kamarnya.
Reva pun kembali melangkah masuk ke kamarnya, dengan langkah gontai kemudian kembali merebahkan tubuhnya dia atas kasur.
--
Raka's POV
Waktu telah menunjukkan sekitar 21.30, tapi entah kenapa mata gue masih belum sayup, gue masih menatap layar ponsel yang dari tadi ga ada isinya, gue jomblo dan gue paham itu.
Kak Arka juga tumben banget jam segini belum pulang, akhirnya gue berinisiatif untuk baca buku Ekonomi yang baru gue beli tadi sama Reva, gue senang. Dan gue suka Reva.
Saat gue sedang membaca buku itu, tiba-tiba ketukan pintu terdengar, pasti Kak Arka, dan benar saja itu dia, dengan baju yang berantakan dan muka kumalnya, "dari mana sih lo Kak?"
Kak Arka tersenyum, "cari cewek Bandung"
Gue menganga mendengar ucapan dia, "ya enggalah, gue abis pulang kampus" lanjutnya lagi.
Oh tenang. "Udah makan belum Rak? Gue bawa nasi goreng nih" Kak Arka memberikan tentengan berisi bungkus nasi goreng ke gue, gue segera mengambil nya dan berkata dengan penuh semangat, "pengertian banget deh kak"
Kak Arka bergidik jijik mendengar ucapan gue, wajar sih itu emang alay banget. Gue segera ke dapur untuk mengambil sendok makan dan langsung memakan nasi goreng yang di beli oleh Kak Arka.
Saat gue sedang makan dengan lahapnya, Kak Arka berucap ke gue, "Rak? Gue masih ga ketemu sama Nada" keluhnya.
Gue berhenti sejenak, dan melihat Kak Arka dengan pandangan bingung, "Nada? Cewek yang ga sengaja lo temui itu?"
Kak Arka hanya mengangguk menjawab pertanyaan gue, gue jadi penasaran sama si Nada itu, hebat banget bisa buat kak Arka jadi mabuk cinta gitu, ah gue jadi inget Reva, Reva udah tidur belum ya? Ga ada salahnya gue telepon dia, makan nasi goreng nya gue tunda dulu, gue langsung ke kamar untuk menelepon Reva, gue langsung mencari nomor ponsel Reva dan langsung menekan tombol panggil. Dan tak lama ada jawaban dari Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Teen Fiction[SELESAI] [Proses Editing] Ini bukan suatu kebetulan. Bisa dikatakan ini Takdir. Takdir menemukannya lagi. Lagi yang dulu pernah terpisah. Kata orang 'kesempatan kedua ga akan bisa sama dengan awal perkenalan'. Tapi aku ga percaya. Aku yakin ini tak...