Chapter 44 - Kembali (2)

238 4 0
                                    

Sudah tiga hari setelah Raka menyuruhnya untuk menjauh, Reva sudah tidak lagi melihat nampak wajah Raka di kelas maupun di taman belakang. Otaknya terus memutar pertanyaan yang bahkan Reva sendiri tidak tahu jawabannya. Kekhawatiran yang memuncak, saat ia mengingat Raka bersikeras ingin menjauh darinya dan sekarang menjadi kenyataan, jika ini mimpi, mungkin ini mimpi terburuk yang Reva rasakan.

Ingin rasanya Reva menghampiri kost-nya Raka barang sedetik. Hanya ingin memastikan bahwa kekhawatiran yang sedang Reva rasakan adalah sugesti dari perasaannya sendiri. Tapi niat yang cukup ia pertimbangkan beberapa hari ini ia urungkan dan Reva berusaha untuk menormalkan dirinya tanpa adanya Raka. Mungkin ini adalah awal dari usaha Raka menjauhinya, dan sekarang yang harus Reva lakukan adalah merelakan, merelakan semua yang kembali lalu pergi lagi. Pun Bintang yang menjelma menjadi Raka, kini hilang lagi.

"Lo baik-baik aja kan Rev?" Dinda menegur Reva yang sedari tadi hanya diam.

Reva terhentak lalu tersenyum dan mengangguk, "iya.." fix Reva munafik.

"Gue kira lo--"

"Stop! Jangan bahas lagi" Reva memotong cepat karna segera tau arah pembicaraan Dinda. Dinda hanya mengangguk paham.

Semuanya berubah menjadi tidak baik semenjak Raka dan Farel yang menghilang berbarengan. Apa ini penyesalan yang harus Reva terima karna tindakannya. Tapi itu Raka yang minta agar Reva jauhin dia, salah Reva mungkin membuat Farel hilang disaat Raka memutuskan untuk pergi.

Saat Reva melangkahkan kakinya ke kelas, Reva masih tak menemui sosok itu di tempat duduknya. Reva duduk dengan setengah jiwa yang hilang. Kepergian Raka cukup membuat setengah jiwa Reva menghilang. Bahkan sampai saat ini, Reva masih terus menyembunyikan perasaannya terhadap Raka, terus berpura-pura tegar akan kepergian Raka dari hidupnya.

Sampai lamunan nya buyar saat Daren --teman sekelas Reva dan Dinda-- berteriak ke arah mereka, "Dinda ada yang cari" tepatnya ke arah Dinda.

"Siapa Ren?"

"Gue ga kenal"

Dinda menoleh kepada Reva, "gue samperin dulu ya?" Reva hanya membalas mengangguk.

Dinda bangkit dan segera berjalan keluar dari kelas.

Reva mengambil buku diary miliknya, diary yang menjadi saksi bisu cintanya terhadap Raka, diary yang pernah di ambil oleh Raka dan sejak saat itu Raka berhasil mengetahui isi hatinya selama ini. Reva menumpahkan segala sesuatu akan perasaannya. Perasaan yang bahkan dia sendiri bingung harus bagaimana mengatasinya.

Untuk saat ini, Reva sudah tidak perduli akan rasa nyamannya kepada Farel. Bahkan Reva bertekad kuat untuk menghempaskan jauh pikirannya dari Farel. Tapi tidak untuk Raka, sedikitnya, Reva tau bahwa Raka yang bersamanya adalah Bintang, kisah lalunya yang kembali.

"HEH! CEWEK UDIK, DIMANA LO SEMBUNYIIN RAKA?" geram Ayana yang membuat Reva menghentikan aktivitasnya menulis, Reva segera menaruh diary nya dengan cepat.

Reva kemudian diam hingga Ayana bergeram lebih keras dan membuat onar di kelas. "LO GA BUDEG KAN? DIMANA RAKA?"

"Lo tanya gue, gue tanya siapa?" Reva masih menjawab dengan nada santai.

"KARENA LO RAKA JADI BEGINI? LO KAN YANG BUAT RAKA NGELAKUIN INI? DASAR CEWEK UDIK. SAMPAI KAPANPUN LO GA AKAN BISA DAPETIN RAKA" geram Ayana seolah mengancam tetapi hanya di balas seringai kecil dari Reva, "lo ga tau apa-apa tentang gue dan Raka. Ga usah jadi google yang tau segala hal"

Ayana semakin dibuat geram hingga tangannya sudah siap untuk mengacak-acak rambut Reva yang terulur rapi. "BERHENTI!" interupsi suara yang cukup khas mengurungkan niat Ayana untuk menjambak Reva.

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang