Reva membaringkan tubuhnya diatas kasur dan membaca Novel yang di beri Raka tempo hari. Reva tersenyum penuh kebahagiaan saat dirinya mengingat ucapan mbak kasir tadi siang. Dan karena ucapan mbak kasir, Reno melenyapkan perasaannya yang ingin ia ungkapkan kepada Raka.
Senyum yang tadi terlukis indah di bibir Reva, kini pudar. Ia memikirkan perkataan Reno, bahwa Reno tidak setuju jika adiknya itu berhubungan dengan Raka.
Pikirannya melayang lagi saat ia tahu kehancuran hubungan Reno dengan Syakira secara tiba-tiba. Alhasil, ia tak konsen untuk membaca dan memahami isi Novel yang dibaca.
Reva menaruh kembali Novel nya di rak buku yang berjajar novel-novel karya penulis yang cukup terkenal. Reva melangkah keluar kamar untuk menemui Reno di kamarnya.
Tok.. Tok.. Tok..
Ketukan pintu berhasil memancing Reno keluar dari kamarnya. Reva mendapati wajah kumal dan tak semangat darinya.
"Kak, bisa bicara sekarang?"
Reno mengangguk lemah, wajahnya tak semringah seperti biasanya. Reno memberikan jarak di ambang pintu agar dilewati oleh Reva. Reva yang paham akan tindakannya segera memasuki kamar Reno yang sangat berantakan.
"Kak. Berantakan banget sih kamarnya" kata Reva tak suka.
Reno memutar bola matanya dan menjawab dengan nada malas, "tadi siang kelas kakak dibilang berantakan, sekarang kamar kakak. Mending kamu beresin deh"
Saat dirumah, mereka lebih sering menggunakan panggilan 'aku-kamu'. Masih belum fasih, terkadang masih keceplosan mengucap 'gue-lo' dan memancing tatapan tajam dari bang Rafi, mama dan papa.
Reva duduk di tepi kasur Reno yang berantakan. Reva mengerucutkan bibirnya saat disuruh membereskan kamar Reno. Reno segera duduk disamping Reva dan memandang wajah samping adiknya. "Jadi apa tujuan lo-- eh-- kamu dateng ke kamar kakak?"
Reva menghela napas pendek dan memutar bola matanya malas, "biasa banget deh. Jadi aku mau tau kenapa kakak putus sama Syakira? Kakak di duain? Di selingkuhin? Eh sama aja deh, Oh aku tau, itu karena kakak--" Reva menjeda ucapannya sebentar dan memegangi pelipisnya, seolah sedang berpikir. " playboy cap kaleng" kekeh Reva kemudian terbahak.
Reva mendapatkan sorotan tajam dari Reno disampingnya. Reva hanya tersenyum santai seraya berkata "Hehehe.. maaf kak". Kemudian Reno mengalihkan pandangannya ke meja belajar yang berserakan buku-bukunya.
---
Reno berjalan dengan langkah gontai menuju kelas 11 Ap 3, untuk menemui Syakira. Beberapa hari ini, Reno merasakan perubahan pada Syakira. Syakira tidak menemuinya sejak tadi pagi. Biasanya, Syakira selalu mendatanginya sekedar memberi roti bakar yang ia buat.
Kelas-kelas yang menghadap koridor sekolah tampak sepi, karena beberapa murid sedang berada di stand kelasnya masing-masing. Reno melirik sesekali kelas-kelas yang ia lewati.
Tulisan 11 Ap 3 yang terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang sudah terpampang jelas dimatanya. Senyumnya terukir saat ia hampir dekat dengan kelas Syakira.
Didepan kelasnya nampak sepi, ia harap didalam kelas ada Syakira dan sekumpulan teman-temannya.
Saat ia memasuki kelas Syakira dengan beberapa langkah, tiba-tiba langkahnya terhenti, ritme jantung nya berjalan sangat tidak stabil, wajahnya tersentak kaget didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Teen Fiction[SELESAI] [Proses Editing] Ini bukan suatu kebetulan. Bisa dikatakan ini Takdir. Takdir menemukannya lagi. Lagi yang dulu pernah terpisah. Kata orang 'kesempatan kedua ga akan bisa sama dengan awal perkenalan'. Tapi aku ga percaya. Aku yakin ini tak...