Chapter 43 - Kembali

170 2 0
                                    

Raka terbaring di atas kasurnya, suhu badannya tiba tiba naik. Saat pulang sekolah tadi kepalanya pusing sekali. Raka memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa pusing nya. Namun, ketika matanya terpejam, rasa pusing nya semakin terasa. Raka terus memijat pelispinya sampai terdengar pintunya diketuk oleh seseorang, Raka hanya menyuruhnya membuka sendiri dengan suara parau.

Didapati Arka yang memasuki rumah, "Kenapa Rak?" Arka bertanya setelah melihat Raka terbaring di kasurnya, dan tangannya ia biarkan menutup pintu kembali.

"Pusing kak" Raka membalas.

"Udah minum obat?"

"Belum"

"Kenapa belum?"

"Iya nanti gue minum" Raka membalas dengan nada malas.

Arka menaruh tasnya di meja belajar dan duduk di sisi kasur. Arka memegang dahi Raka untuk mengecek kondisi Raka sekarang, matanya membelalak saat tangannya langsung terasa panas saat menempel di dahi Raka.

"Panas banget Rak, gue anter ke dokter ya?"

"Ga usah kak, nanti gue minum obat aja"

"Kalo lo kena demam gimana?"

"Ga usah, penyakit gue ga sampe ke situ"

"Udah ayo gue anter ke dokter"

"Lo kan baru pulang, lo capek kan?"

"Dari pada lo sakit"

"Udah gapapa, ini tuh karna gue banyak pikiran juga"

"Karena lo mikirin Nada ya-- eh namanya siapa deh?" Arka menebak-nebak.

"Reva, kak. Ga, gue ga mikirin dia"

"Jangan bohong lah sama kakak lo ini"

"Lo suka sama dia kak?"

Arka menoleh cepat ke arah Raka, "ga" jawabnya singkat.

"Jangan bohong lah sama ade lo ini" Raka mencibir dengan mengikuti ucapan Arka sebelumnya.

"Tau ah, gue capek" balas Arka malas dan menghempaskan tubuhnya di samping Raka.

"Tadi katanya mau anter gue ke dokter, sekarang capek" Raka mencibir.

"Semenjak lo--"

Ucapan Arka terpotong begitu saja karena ponsel Raka di atas nakas berbunyi. Arka diam, Raka segera mengambil ponselnya yang ia taruh di atas nakas, "nomor siapa sih?" Raka bergumam kesal karena nomor telepon yang ia tak kenal.

Raka menoleh ke arah Arka, namun mata Arka sudah terpejam, "angkat aja deh" Gumamnya lagi sembari menggeser tombol penerima panggilan.

"Halo Assalamualaikum" Raka berucap salam.

"Wa'alaikumsalam Nak, kamu Bintang kan?" Terdengar suara wanita paruh baya di ujung ponsel.

"Ibu siapa ya?"

"Kamu dimana Nak, ibu kangen"

"Sebentar, ini siapa sih?" Raka mulai berucap kesal.

"Ini ibu kamu Nak, Nadia. Bintang kamu dimana sekarang, kenapa kamu kabur begitu aja. Ibu cari kamu ke sana-sini tapi ga ketemu"

Raka membelalak kaget mendengar penuturan wanita paruh baya itu. "Ibu dapet nomor telepon saya dari mana?"

"Kamu dimana sekarang? Ibu mau ketemu kamu Nak"

"Saya ga mau kembali, kalau ibu sama ayah masih berantem setiap harinya"

Terdengar isak tangis dari ujung ponsel, Raka menunduk mendengar setiap penuturan wanita yang menyebut dirinya sebagai ibu Bintang yang kini lebih dikenal dengan nama Raka, "ibu kangen Nak sama kamu, sudah dua tahun yang lalu ibu dan ayah bercerai"

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang