Bel pulang sekolah telah berbunyi, Raka menghampiri Reva yang sedang membereskan bukunya yang ada di meja. "Jadi kan?"
"Iya jadi"
"Mau kemana, Rev?" Kata Dinda yang memperhatikan mereka.
"Mau ketemu kak Reno" balas Reva.
"Oh. Yaudah gue duluan ya" salam dinda kemudian melesat pergi.
"Kita ketemu di taman aja sama kakak lo, gue ga nyaman kalo disini"
Reva mengangguk dan segera melesat pergi di ekori Raka. Diperjalanan, Reva merogoh tasnya untuk mengambil ponsel.
"Mau ngapain?" Mata Raka melirik ponsel yang dipegang Reva. Reva mendongak untuk melihat Raka dan menjawab, "mau chat kak Reno"
"Oh. Kirain chat temen cowok lo" kata Raka datar.
Reva terkekeh, "jadi lo cemburu?"
"Siapa juga yang cemburu sama cewe dedemit kaya lo"
"Ha?"
"Iya slalu gentayangan dihati dan pikiran gue"
"Idih.. gombal lo"
"Gembel"
"Siapa?"
"Lo!"
"Siapa yang tanya?" Kekeh Reva disusul oleh tawa.
"Dih.. bahagia amat lo"
"Kita mau ribut nih?" Tanya Reva dengan wajah datar nya juga.
"Nanti aja"
"Dih" Reva mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa?" Tanya Raka. Kini mereka telah sampai di taman belakang, mereka sudah memposisikan dirinya untuk duduk.
"Masa' ributnya nanti" kata Reva heran.
"Nanti di kamar" Raka terkekeh kemudian tertawa luas. Reva yang mendengarnya, membelalakan kedua matanya dan mendorong bahu Raka secara sarkatis, "Mesum!" Geramnya. Namun Raka masih saja tertawa, hingga akhirnya langkah Reno terdengar dan tawa Raka terhenti. Raka masih menatap kaget lelaki yang kini mendekati ia dan Reva, matanya masih membelalak tak percaya, sampai akhirnya Reno kini berada disamping Reva, "ini kak Reno, Rak"
Raka masih membelalak tak percaya, namun yang di tatap nya malah balik menatap dengan wajah datar, "jadi ini kakak lo?" Raka masih saja tak percaya.
"Kalian ngobrol aja dulu, gue ada urusan sebentar" Reva sudah mengetahui keadaan Reno dan Raka sebelumnya, jadi kali ini Reva memberi kesempatan keduanya untuk saling memahami.
"Mau kemana Rev?" Tanya Raka.
"Kantin, sebentar" kemudian Reva melesat pergi.
Raka menyesuaikan diri di hadapan Reno yang tengah duduk di tempat yang Reva duduki tadi. "Jadi, lo itu kakaknya--"
"Iya. Gue kakak Reva" sela Reno cepat.
"Tapi kenapa waktu itu lo nyerang gue?"
"Feeling gue ga enak tentang lo"
"Jadi lo masih inget gue, kak?"
"Gue akan selalu inget tentang siapa yang sakitin ade gue"
"Maaf, kak. Tapi dulu--"
"Gue udah tau" lagi-lagi Reno menyela.
"Gue sayang sama adik lo kak"
"Belum cinta?"
Raka bungkam. Matanya menatap nanar danau di depannya. "Gue kira mulut lo masih berfungsi" kata Reno terdengar sangat sinis.
"Kak? Gue--"
![](https://img.wattpad.com/cover/97323077-288-k63670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Roman pour Adolescents[SELESAI] [Proses Editing] Ini bukan suatu kebetulan. Bisa dikatakan ini Takdir. Takdir menemukannya lagi. Lagi yang dulu pernah terpisah. Kata orang 'kesempatan kedua ga akan bisa sama dengan awal perkenalan'. Tapi aku ga percaya. Aku yakin ini tak...