Chapter 51 - Takut Kehilangan

165 3 0
                                    

Keadaan Raka 3 hari belakangan ini sudah membaik, ternyata tubuhnya sudah merespon resep memantine yang di berikan dokter, ingatannya perlahan kembali, selama itu, Reva tak pernah luput mengunjungi Raka sepulang kuliah. Raka sudah bisa dipulangkan ke rumahnya di kawasan Cibiru. Boleh jadi besok ia bisa mulai kuliah.

"Pokonya lo besok harus masuk!" Seru Reva.

Reva mengantar Raka pulang kerumah nya bersama Nadia dan Reno, menaiki mobil Reno. Reno kuliah malam, jadi ia bisa menyempatkan diri untuk ikut menyambut kepulihan Raka.

"Rupanya ada yang kangen" Raka meledek.

"Apaan sih! Ngeselin banget"

Raka dan Reva duduk di jok belakang mobil, Reno menyupir dan Nadia duduk di jok samping Reno. Nadia melirik spion depan dan melihat Reva dengan wajah kesal nya sedangkan Raka asik menggoda.

"Jangan di ganggu, Ren" ucap Nadia kepada Reno dengan sedikit berbisik, Reno tertawa dan ikut melirik spion.

"Emang bener ya, cewe tuh gengsinya gede" kata Raka tanpa melihat Reva.

"Emang bener ya, cowo tuh pedenya gede" balas Reva tak kalah.

"Nanti bilangnya cowo ga peka, padahal dia sendiri ga kasih tau apa maunya" ujar Raka seperti menyindir.

"Padahal kalo di kasih tau, belum tentu bisa ngelakuin" balas Reva menyindir juga.

Nadia dan Reno hanya terkekeh melihatnya, hingga akhirnya Reno tak tahan dan berkata, "kalian bisa ga sih romantis kaya orang pacaran? Heran deh"

"Ren..." tegur Nadia.

Reno terkekeh, "Ga tahan tan"

Nadia hanya tersenyum simpul.

"Aku udah berusaha romantis kak, eh dia malah ancurin suasana" ujar Reva.

"Dih, kok nyalahin gue?" Raka mengeryit, mengangkat sebelah alisnya.

"Ga mau di salahin banget sih!"

"Iya, sayang" Raka menarik kepala Reva dan membawanya ke pelukan.

" 'Kan enak..." Nadia tersenyum.

"Sial, romantis nya kaya gini" Reno terkekeh pelan, Nadia yang mendengar hanya tertawa, yang di belakang ga denger, lagi pacaran.

"Makasih ya, mau terima keadaan gue" kata Raka pelan, seperti berbisik.

"Gue udah terlanjur janji"

"Jadi lo ngelakuin ini cuma karna janji?"

"Dan sayangnya gue juga terlanjur cinta" Reva terkekeh.

"Bisa banget bikin gue luluh"

"Lo aja lebay!" Pekik Reva.

"Terus down lagi" Cibir Raka.

"Hahaha" Reva yang masih ada dalam pelukan Raka, menyenggol hidung Raka.

"Ih, udah berani sekarang!"

Reva hanya tersenyum.

-----

Mereka telah sampai di rumah Raka. Reno memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah Raka. Rumah sederhana dengan cat putih yang hanya di tempatkan oleh Nadia dan Raka. Sejak perceraiannya dengan Ayahnya Raka, Nadia langsung memutuskan untuk pindah ke Bandung untuk menetap dan mencari Raka. Nadia mendapat informasi dari bu Tantri, yaitu ibunya Arka. Bu Tantri pernah menjadi pembantu di rumahnya saat Nadia, Raka dan Ayahnya tinggal di Jakarta, tepatnya setahun sebelum Raka mengalami amnesia karena kecelakaan. Awalnya Tantri tak ingin memberi tahu kepada Nadia, karena ia terlanjur janji oleh Raka untuk tidak memberi tahu siapapun, tapi Tantri juga merasakan kuatnya kasih sayangnya untuk Arka membuatnya untuk memberi tahu keberadaan Raka. Raka juga sudah tau soal itu, bukannya marah, Raka malah berterimakasih kepada Tantri karna tumpangan untuknya hidup, begitupun Nadia.

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang