Chapter 4 - Terlukanya Raka

398 16 0
                                    

Raka.

Lelaki itu menghampiri Reva yang sedang duduk di halte.

"Lo lagi nunggu angkot ya?" Tanya Raka.

"Iya, tapi dari tadi ga ada yang lewat, biasanya juga banyak kok."

"Pulang bareng gue aja, mau?"

Reva membulatkan matanya, kaget. Mengapa lelaki didepannya ini begitu manis padanya? Bahkan Reva tak merasa risih di dekat lelaki ini. Ya walaupun pada saat ini ia belum tercantum menjadi most wanted boy in the school. Tetapi kepopulerannya tidak kalah dengan gang's yang cukup familiar di sekolahnya, coolhits, siapa lagi jika bukan Jieyo, Delon, Alzy dan juga Reno, sang kakak. Tapi bagi Reva itu sungguhlah tak penting.

"Ga usah!" balas Reva dengan nada dingin dan datar. Entah kenapa dirinya sekarang begitu gengsi dengan Raka.

"Udah ayo, ga usah so' nolak deh," Raka langsung menarik tangan Reva dan berjalan ke motornya.

Raka menaiki motor ninja-nya dan mengenakan helm fullface yang ia taruh di atas jok motornya tadi.

"Ayok naik!"

Reva mengikuti ucapan Raka dan langsung menaiki motor Raka. "Ga mau pegangan?" Ledek Raka yang melirik dari kaca spion.

"Mau jalan atau gue turun?"

Raka tersenyum miring, "Jutek banget." gumamnya.

Raka menyalakan mesin motornya dan langsung melaju membelah jalanan.  Senyumnya terukir saat perempuan di belakangnya perlahan demi perlahan melingkarkan jemari-jemarinya di pinggul Raka. Gue jadi rindu Panda, sekarang kamu dimana Pan? Semoga kamu baik-baik aja disana, seandainya kejadian itu ga pernah terjadi. Pan? Kamu pasti ada disini. Kamu harus tau, aku udah sembuh. Aku udah ingat kamu, sekarang aku mau ketemu Pan? Tapi aku lupa sama wajah kamu. Panda I miss you, I hope someday I and you can meet again. I alwa--"

"RAKA AWAS!!!"

Raka dengan cepat menekan rem depan dan rem belakang secara bersamaan. Motornya berhenti secara mendadak. Reva memeluk Raka dengan sangat erat. Dirinya menangis ketakutan. Akhirnya Raka membawa Reva ke pinggir jalan untuk menenangkannya.

"Rev gue minta maaf sama lo." ucapnya panik saat melihat wajah Reva yang masih menangis ketakutan dan pada akhirnya mata Reva terpejam.

"Maafin gue Rev, gue ga liat itu," Raka berkata terus-menerus.

Sampai Akhirnya..

Pandangan Raka hilang

--

"Kak? Gu-gue kok di--kamar?" Ucap Reva terbata-bata karna baru saja tersadar dari pingsannya selama satu jam. Kini ia di temani Reno di sampingnya.

"Siapa yang nganter gue kesini Kak? Raka ya?" Lanjutnya.

Wajah Reno berubah masam, "Jadi temen lo itu namanya Raka?"

"Iya Kak. Sekarang dia mana?"

"Gue gatau. Jieyo yang nganter lo ke sini."

Reva menganga lebar mendengarnya, "Seriusan Kak Jieyo? 'kan cuma ada gue sama Raka?" Reva mengeryit memikirkan kejadian tadi.

"Baiknya lo tanya Jieyo langsung!" ucap Reno.

"Oh iya gue minta maaf sama lo Dek, karna gue ninggalin lo demi Syakira." lanjutnya.

"It's okay." Reva membalas perkataan Reno dengan wajah datarnya.

Mendengar nama Syakira saja malas. Gimana jadinya jika nanti Syakira menjadi kakak ipar untuk Reva? Coba bayangkan?

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang