Chapter 35 - Terkuak

188 5 0
                                    

"Kamu suka ke sini?" tanya farel sembari memposisikan dirinya untuk duduk, namun matanya menatap Reva yang ikut duduk.

"Iya. Kalo lagi bete" Jawab Reva.

Terjadi keheningan antara Reva dan Farel. Reva asik memainkan jemari-jemarinya disela tempat duduk yang mereka tempati, sedangkan Farel sedang  melihat sekitaran gedung sate.

"Lo juga sering kesini?" Tanya Reva setelah bungkam beberapa saat.

"Mmm... ga juga sih, lagi pingin main aja" kata Farel.

Kini keduanya bungkam lagi. Mata Reva tiba-tiba tertuju pada seseorang yang berjalan tidak jauh dari tempatnya sekarang. Seseorang yang familiar di mata Reva, memakai jeans hitam, kaos abu-abu berbalut jaket bahan berwarna hitam.

Farel yang tersadar akan pandangan Reva, langsung mengikuti arah pandangan Reva.

"Kalo kamu masih sayang sama dia, kamu harus berjuang, ga akan ada sesuatu yang indah tanpa perjuangan" kata Farel.

Reva menoleh ke arah Farel dengan tatapan bingung, "lo kenapa deh?" Tanya nya mengeryit bingung.

"Kamu pasti ngerti maksud saya. Kenapa kamu ga kejar dia?"

Reva makin bingung akan perkataan yang diucapkan Farel. "Dia siapa?"

Farel membawa tangan Reva ke arah seseorang yang sedang berjalan. "Dia... orang yang kamu sayang" kata Farel kemudian menaruh kembali tangan Reva.

Reva tersenyum simpul, "lo tau darimana?"

"Udah kamu kejar sana. Kamu jelasin semuanya"

"Apalagi yang harus gue jelasin, gue aja ga tau. Kenapa sikap dia kaya gitu"

"Makanya kamu tanyain ke dia"

"Terus lo gimana?"

"Saya tunggu sini"

Reva mengangguk paham dan bangkit mengejar seseorang itu. Reva melangkahkan kakinya mengikuti seseorang itu. Saat langkahnya sudah dekat dengan seseorang itu, Reva segera memanggil.

"Raka!!" Panggil nya dengan sedikit teriakan.

Raka diam. Raka mencerna suara yang memanggilnya tadi. Suara yang familiar di telinganya. Suara yang selalu menenangkannya. Suara yang selalu membuat jantungnya berdetak hebat. Suara yang--- Sekarang Raka menoleh ke arah suara itu. Pemilik suara itu ada di belakangnya, Reva. Reva berdiri sembari menatap nanar Raka.

"Mau apalagi sih?" Tanya Raka dengan nada ketusnya.

"Kasih gue pen--" belum selesai Reva berbicara, tangannya segera menarik pergelangan tangan Reva dan membawanya ke suatu tempat. Mereka sampai di Air Mancur dekat gedung sate. Raka segera duduk dan disusul oleh Reva.

"Kasih gue penjelasan kenapa lo berubah kaya gini?" Tanya Reva tanpa ba-bi-bu.

"Penjelasan gimana sih? Semuanya udah jelas. Kita cuma harus introspeksi diri kita masing-masing"

"Tapi kenapa? Bukannya kemarin lo bilang, lo sayang sama gue?"

"Ya itukan kemarin" jawab Raka cuek. Seakan kemarin hanyalah angin yang berkata.

Reva bangkit dengan cepat dan menatap Raka dengan tatapan menyesal, "GUE NYESEL PERNAH SAYANG SAMA LO!!" teriak Reva dengan nada emosinya. Reva segera pergi meninggalkan Raka sendirian. Air matanya tidak lagi keluar untuk Raka. Bahkan ia menyesal pernah menaruh harap kepada Raka.

Reva berjalan ke tempat dimana ada Farel di sana. Reva melihat Farel masih duduk di bawah pohon rindang. Reva menghampiri dengan sedikit senyum terlukis diwajahnya.

Rahasia Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang