Pada akhirnya Dia yang kehilangan akan kembali jika semua telah di tuliskan untukmu. -Reva
----
Perbincangan kembali terjadi antara Raka dan Reva. Raka bercerita tentang kejadian setelah ia meninggalkan Reva 4 tahun silam. Reva mencerna tiap kata yang di lontarkan Raka, sesekali dirinya mengangguk-angguk paham.
"Jadi kenapa lo jauhin gue?" Tanya Reva kemudian.
Raka menunduk dan diam. Mulutnya bungkam.
"Rak?"
"Eh? Iya" sadarnya.
"Kenapa?"
"Apa?"
"Lo jauhin gue?"
"Oh.."
"Kenapa?"
"Gue liat lo sama cowok"
"Kapan?"
"Dari Ayana"
"Jadi lo lebih percaya Ayana?"
"Ga git--"
"Foto atau langsung?"
"Foto"
"Mana?"
"Apanya?"
"Foto. Katanya gue lagi sama cowok?"
Raka merogoh saku celananya dan mengambil ponsel. Ia segera membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah foto kepada Reva.
"Nih" Raka memberi ponselnya kepada Reva.
Reva tertawa lepas sembari memandangi foto yang berada pada ponsel Raka, "jadi lo ngejauh dari gue karna ini?"
Raka mencebikkan bibirnya dan segera merampas ponsel dari tangan Reva, "Ga juga. Karna kita harus introspeksi aja" jawabnya acuh sembari memasukkan ponsel nya kembali kedalam saku.
"Kenapa lo ga mau dengerin penjelasan gue dulu?"
"Karna gue lagi sayang banget sama lo, dan gue cemburu"
"Cemburu lo ga baik, Rak"
"Maaf" ucap Raka menunduk lemah.
"Mau dengerin penjelasan gue sekarang?" Tawarnya sembari mengulum senyum.
Raka hanya mengangguk.
"Waktu itu.........." Reva menceritakan tentang kejadian beberapa hari yang lalu saat dirinya dan Farel bertabrakan di lorong sekolah. Saat itu Farel memang memegang bahunya, tepat pada foto yang tertera di ponselnya Raka. Entah dari mana Ayana bisa mendapatkan itu, pada kenyataannya itu hanya berlangsung sepersekian detik. Itupun tanpa sengaja.
"Maafin gue ya" Ucapan yang terdengar dari bibir Raka sangatlah lirih, Raka sangat menyesal karna telah mempercayai Ayana begitu saja.
Reva tersenyum tulus dan mengangguk.
"Kita bisa kaya dulu?" Tanya Raka penuh harap.
Reva menoleh dan menautkan kedua alis sehingga berbentuk kerutan kecil, "yang mana?"
"Kita jalin kisah kita yang sempat berakhir" kata Raka lemah.
Reva lagi-lagi tersenyum, "kita coba untuk jadi teman aja ya" katanya kemudian.
Raka tersentak, matanya membelalak kaget, jantungnya berdegup lebih kencang. Kini matanya kembali menatap nanar Reva yang berada di sampingnya, "seandainya waktu itu gue ga percaya sama Ayana, mung--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Cinta
Teen Fiction[SELESAI] [Proses Editing] Ini bukan suatu kebetulan. Bisa dikatakan ini Takdir. Takdir menemukannya lagi. Lagi yang dulu pernah terpisah. Kata orang 'kesempatan kedua ga akan bisa sama dengan awal perkenalan'. Tapi aku ga percaya. Aku yakin ini tak...