Su Tong dan Keng Han ngeri. Mereka terbelalak mendengar nama ini, Lam-ciat, si Hantu Selatan. Tapi mendengar bahwa mereka akan disuruh menari dan menikmati anggur pengantin segala mereka menjadi tak mengerti dan Su Tong memaki, bertanya,
"Heh, apa itu hubungannya tarian dengan bulan purnama, kakek busuk? Dan apakah kau Lam-ciat yang dulu menghilang sejak dikejar-kejar pasukan Li Ko Yung?"
"Eih, kau tahu? Ha-ha, benar, bocah. Pengetahuanmu rupanya luas. Ah, kau pintar, cerdas. Waktu itu aku terpaksa melarikan diri karena diuber-uber seribu pasukan. Tapi kini aku akan membalas mereka, lihat, aku memiliki Hoan-eng-sut (Menukar Bayangan)..!" dan si kakek yang terbahak mengebutkan lengan tiba-tiba lenyap dan tidak lagi berada di depan Su Tong, beralih dan tahu-tahu sudah di dekat Keng Han.
Lalu ketika kakek itu berseru lagi dan lenyap berpindah ke Bhi Li maka berturut-turut kakek ini lenyap dan muncul di lain tempat, begitu berkali-kali tanpa menggerakkan kakinya.
Keng Han dan lain-lain hanya melihat baju kakek itu berkibar, seolah meniup. Dan ketika bayangan si kakek lenyap karena berganti tempat maka Keng Han terkejut dan membelalakkan matanya.
"Seperti sihir, berbau ilmu hitam..!"
"Ha-ha, benar. Cocok! Memang cocok, anak muda. Ilmuku ini memang berbau sihir dan karena itu kusebut Hoan-eng-sut, Sihir Penukar Bayangan. Orang melihat tubuhku disana tapi sebenarnya tetap disini!"
"Apa?"
"Benar, lihat!" dan si kakek yang mendemonstrasikan Hoan-eng-sutnya lalu tiba-tiba kembali menghilang dan tampak di tempat Bhi Li, tertawa disana dan siapa pun melihat bahwa kakek itu memang di tempat Bhi Li.
Tapi ketika Keng Han berteriak karena rambut kepalanya dicabut maka tampaklah dua bayangan kakek ini yang berada di tempat Keng Han pula.
"Ha-ha, lihat, anak-anak. Kalian tak tahu dimana sebenarnya aku!"
Bhi Li dan lain-lain kaget. Sekarang mereka melihat dua bayangan si kakek iblis, satu di tempat Bhi Li sedang yang lain di tempat Keng Han. Dan ketika kakek itu bertepuk tangan dan tertawa bergelak maka tampaklah pula bayangannya yang lain di tempat Su Tong dan Bhi Pui!
"Ilmu iblis!" Keng Han berseru. "Kau ada dimana-mana, kakek siluman. Ilmu-mu benar-benar ilmu iblis dan kami tak tahu dimana sebenarnya dirimu yang asli!"
"Ha-ha, inilah! Ini hebatnya Hoan-eng-sut yang kumiliki, bocah. Dan sekali aku mempergunakannya maka musuh pun tak tahu dimana sebenarnya aku!"
Keng Han dan lain-lain tertegun. Memang setelah kakek ini mendemonstrasikan kepandaiannya menukar bayangan itu maka sukar bagi siapapun untuk mendeteksi kakek ini, tampaknya disitu tapi disini ternyata juga ada. Tampaknya disini tapi disitu juga ada. Dan ketika mereka bingung dimanakah sejatinya kakek itu maka Hantu Selatan ini meledakkan kedua tangannya dan hilanglah Hoan-eng-sut itu.
"Plak!"
Keng Han dan lain-lain terbelalak. Sekarang kakek ini ada di tengah, berdiri dengan tawanya yang menyeramkan dan Keng Han maupun lain-lainnya merinding. Mereka merasa seram dan juga ngeri.
Kakek ini benar-benar iblis, tak lumrah manusia biasa! Dan ketika semua tertegun dan pucat memandang kakek itu maka Lam-ciat atau Hantu Selatan ini berkata,
"Nah, kalian lihat. Untuk sebegini saja kalian sudah kagum, padahal aku belum sempurna memiliki ilmu itu. Kalau aku sempurna maka aku dapat melakukan yang jauh lebih hebat lagi, anak-anak. Misalnya merobah wajahku menjadi apa saja, beralih rupa. Dan sekali aku dapat melakukan ini maka wajah kaisar pun dapat kutiru, ha-ha!"
Keng Han ngeri. Kalau kakek ini benar-benar sudah mahir dan dapat menukar serta merobah bentuk wajahnya maka Hoan-eng-sut benar-benar merupakan ilmu yang mengerikan. Dengan itu kakek ini dapat menipu siapa saja, menyelamatkan diri dimana saja dan tak akan ada yang dapat menandinginya. Golok Maut sendiri barangkali tak akan menang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Golok Maut - Batara
General FictionGIAM-TO (Golok Maut) dikenal orang pada jamannya Lima Dinasti. Waktu itu Tiongkok Utara kacau, kerajaan Tang baru saja tumbang. Dan ketika kekalutan serta pertikaian masih mendominasi suasana maka daerah ini seakan neraka bagi kebanyakan orang. Li K...