TELOLET~ TELOLET~ TELOLET~
Itu suara bel!
Bukan klakson bis.
Kekinian emang.
Anak anak kelas XII IPA-3 langsung meregang-regangkan tubuh nya sekaligus mehembuskan nafas lega setelah Mr. Reyno--guru bahasa inggris keluar dari kelas. Tak perlu menunggu lama, suasana kelas yang tadinya hening dan rapi, kini telah berubah menjadi ricuh dan berantakan.
"Le! Gua main ke rumah lu yaaa?" bujuk Seza, pada gadis disebelah bangku nya yang sedang sibuk membereskan buku.
"Dih mau ngapain?"
"Tanding ps!!" Lea menoleh. Melihat Seza yang menaik-naikan alisnya semangat.
"GUA IKUT AH!" Randy, sahabat kental Seza, dan Zahra, sahabat lengket Lea, langsung nyolot berjamaah pengen ngikut.
Padahal Lea belum memberikan izinnya.
Empat remaja itu duduk santai disebuah ruangan keluarga dan fokus nya tertuju pada satu titik yang sama, PLAYSTATION.
"Gua Barca Za!" Mata gadis itu tertuju pada televisi yang menunjukkan game Sepakbola, dan jarinya memainkan stik ps mencari team BARCELONA.
"Gua Madrid!" Seza melakukan hal serupa seperti Lea.
"GILE EL-CLASSICO!" Itu Randy, heboh sendiri.
"Harus menang lu Za! Jangan malu-maluin HalaMadrid!" Zahra berteriak pada Seza yang sedang sibuk menyesuaikan line-up pemain yang akan ia turunkan untuk menghadapi pasukan Lea.
"Lu masih pake yang 2014 Le? Jaman dulu semua pemainnya." Kata Seza yang tidak meghiraukan perkataan Zahra.
"Iya."
"Sekarang udah 2017 bu! Masih belom move on aja nih," Randy ikut-ikutan.
"Berisik lu pada!" Lea mengalihkan matanya ke arah Seza dan Randy, "Kalo gak suka yaudah pulang sono! Ngapain disini?" Randy sontak menutup mulutnya rapat-rapat, dan Seza tidak peduli, dia masih sibuk ngotak-ngatik stik.
"Sadis," gumam Randy pelan, sangaaat pelan.
"Lama lu Za!" Lea sudah bosan menunggu Seza yang tidak juga selesai mengatur formasi dan posisi.
"Beres!" Seza melirik ke arah Lea, dengan senyum miring.
Priittt~ Bunyi peluit kick-off.
Layar Televisi memperlihatkan pemain-pemain Barca yang masih memainkan bola ditengah lapang, dan pemain yang berjersey putih --Real Madrid terus berusaha merebut bola dari kaki pemain Barca.
"Lari Neymar!!!" Teriak Lea yang sangat fokus ke depan,"JEBRETTT!!" Jari gadis itu menekan tombol kotak untuk shoot ke gawang.
"Yaah bego!!" Teriaknya gemas saat ternyata tendangan Neymar sedikit meleset ke kiri gawang.
"Tendangan bertepuk sebelah tangan hahaha!!" Seza langsung puas memaki Lea.
"Anjir ngena," Lea menoleh ke samping kanannya, melihat Seza dengan mata berbinar-binar.
Kaya perasaan gue, bertepuk sebelah tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Stay Away?
Teen Fiction"Salah gue cinta sama lo? gue bahkan gak tau, sejak kapan perasaan itu ada. Gua bahkan gak ngerti, kenapa gue bisa cinta sama lo. Gue bahkan gak pernah sadar, kalo gue takut kehilangan lo!" [Alea Afsheen Nindya] "Gue kira, gue gak suka dia. Tapi ter...