14. Mampukah aku mencintaimu?

11.2K 530 38
                                    

- Mempertaruhkan hati orang lain untuk mengobati luka mu. Cinta tak boleh seegois itu -

••••••

Sebuah mobil hondajazz berwarna biru tua melaju cukup lambat di tengah-tengah kemacetan ibukota.

Rayyan mengajak Lea untuk berkunjung ke rumahnya. Bukan nya mudah percaya pada laki-laki, hanya saja, Lea memang sedang butuh seseorang untuk membantunya melupakan Seza. Lea tau, melupakan Seza bersama semua kenangannya tidak akan mudah. Tapi setidaknya dia berusaha. Terdengar egois memang, Lea menjadikan Rayyan sebagai perantara dia untuk melupakan patah hati. Tapi Lea rasa ajakan Rayyan pada Lea hanya maksud baik dari seorang teman. 

Tangan Rayyan terulur, menyalakan musik di mobil nya. Untuk sekedar menghilangkan kesunyian. Karena sejak tadi, tak ada yang memulai pembicaraan. Rayyan bingung mencari topik apa untuk dibicarakannya. Apalagi Lea, ia bahkan tak berniat untuk mengatakan apapun.

"Alea."

Setelah menghela napas dalam-dalam, mengumpulkan keberanian, akhirnya Rayyan berhasil membuka pembicaraan. Tapi tidak ada jawaban dari gadis di samping nya.

Rayyan menoleh, terpaku, melihat Lea yang tertidur di jok sebelah nya.

Manis :) 

Dengan cepat Rayyan mengalihkan pandangannya ke depan lagi. Berusaha fokus pada jalanan saja, menormalkan jantungnya yang berdetak kian kencang.

•••

"Aleaa, Hey, bangun," Rayyan berbisik lembut di ambang pintu. Menatap Lea yang masih saja menutup rapat matanya.

"Al, Bangun dong!"

Lo cantik.

Jadi pengen nyium.

EhAstaghfirullah.

Kan.

Cepetan bangun dong ah!

"Aleaaa, bangun ih!"

"Hmmm...." Akhirnya Lea sedikit terusik dari tidurnya. Mengusap-ngusap wajah, kemudian kembali tidur lagi.

"Gue sayang, sama lo." Kening Rayyan berkerut sempurna. Detik berikutnya, cowok itu menahan tawa nya, gemas.

Ngigowkwk

"Iya, gue juga sayang, sama lo." 

Alea langsung membuka matanya. Dengan gerakan cepat ia sedikit menjauh dari Rayyan yang tepat berada di depan nya.

"Lo ngomong apaan tadi?" Lea menatap kikuk Rayyan.

"Lo denger?"

"Iya, tapi gak jelas."

"Iya, gue juga sayang sama lo." Ulang Rayyan.

Lea melotot. Kaget.

"Lo gila, ya?"

"Gue sehat." Kata Rayyan datar.

"Cepetan kasih tau gue, tadi waktu gue tidur, lo ngomong apaan?"

Rayyan menyatukan alis nya "Tadi kan udah gue kasih tau?"

Why Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang