- Kenapa takdir selalu menjatuhkan kita pada wanita yang sama? -
. . .
"Lo gak mau berjuang?"Suara itu membuat langkah Lea terhenti di depan pintu, lalu sontak berbalik, melihat seseorang yang kini tengah bersandar santai di dinding depan kelas.
Lea mengerutkan kening, "maksud lo?"
Randy mengehela napas samar, menegakkan tubuhnya, hingga berdiri tepat dihadapan Lea. "Hati lo," katanya, sambil menunjuk dada Lea dengan dagu, "Gua yakin disana masih ada Seza."
"Bukan urusan lo!" kata Lea tegas. Lalu hampir berbalik saat suara Randy kembali menghentikannya.
Randy tersenyum miring, "lo gak bisa ngorbanin hati orang lain buat ngobatin luka lo. Cinta gak boleh seegois itu."
Lea terdiam. Apa benar yang Randy ucapkan? Apa selama ini ia memang memanfaatkan hati orang lain? Kenapa ucapan Randy terasa menusuk hatinya, hingga ia tak bisa berkata.
"Gua gak mau kehilangan Seza," Lea mengerutkan kening atas ucapan Randy. Kehilangan apa maksudnya? "dia berubah sejak dia jauhin lo, gua gak pernah lagi liat bahagia dimatanya. Sejak saat itu gua sadar, bahagianya Seza ada di elo! Seza sayang sama lo, cuman dia gak pernah sadar sama hatinya," lanjut Randy
Desiran aneh tiba-tiba menyelimuti tubuh Lea, jantungnya berdebar, matanya memanas mengumpulkan cairan bening di pelupuknya. Napas nya terasa tertahan, apa benar yang telah Randy ucapkan? Ini fakta, atau hanya harapaan palsu yang akan membuatnya jatuh dan terluka?
"Kenapa lo seyakin itu?" Lea menatap Randy.
"Lu tau 'kan? Gua udah lengket banget sama Seza, ja-"
"Homo!"
"Serius dulu dong ah!" Randy memasang wajah sebal ke arah Lea.
"Iya, iyaaa."
"Jadi, saking lengketnya gua sama Seza, gua bisa tau perasaan dia, tanpa harus dia bilang."
Lea masih diam, berusaha mencerna dengan baik perkataan Randy yang hampir membuatnya terbang. Tapi disisi lain, entah kenapa ia takut ini hanya harapan semata. Ia tidak siap jika harus dijatuhkan lagi, Lea belum siap jika harus terluka lebih dalam lagi.
"Gua mohon, perjuangin cinta kalian! Biar ceritanya happy ending," lanjut Randy dengan cengiran konyol nya.
"Kenapa cuma gue yang harus berjuang? Kalo dia emang sayang, kenapa dia juga gak berjuang?"
"Dia masih takut buat jatuh cinta, tanpa dia sadari dia jatuh ke elo. Dia cuma berusaha buat gak sayang sama lo, karena sejak Kelvira khianatin dia, Seza gak pernah lagi percaya sama yang namanya cinta."
"Kalo rasa takut dia lebih besar dari perasaan dia, gua bisa apa?" Tanyanya lirih.
"Ini tugas lo buat buktiin ke dia, kalo cinta gak seburuk yang dia kira."
. . .
Hening waktu membuat keduanya membisu, terpaan cahaya redup menelusup melalui celah ruangan pengap itu. Rayyan dan Seza masih sibuk dengan penelitiannya masing-masing. Mengamati setiap bagian dari gudang dimana Lea sempat dikurung semalaman disana. Tidak ada sedikitpun bagian dari gudang itu yang mereka lewatkan, namun nyatanya pelaku begitu lihai, sehingga tidak ada satupun jejak mereka yang dapat ditemukan.
Seza mendengus samar, harus dengan cara apalagi ia menemukan pelakunya? Bahkan rasanya ia ingin menyerah, tapi hatinya bahkan tak rela membiarkan pelakunya berkeliaran dengan bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Stay Away?
Teen Fiction"Salah gue cinta sama lo? gue bahkan gak tau, sejak kapan perasaan itu ada. Gua bahkan gak ngerti, kenapa gue bisa cinta sama lo. Gue bahkan gak pernah sadar, kalo gue takut kehilangan lo!" [Alea Afsheen Nindya] "Gue kira, gue gak suka dia. Tapi ter...