18. Luka Masa Lalu

9.8K 503 42
                                    

- Luka pengkhinatan itu begitu menyakitkan, lalu untuk apa kau kembali datang? Setelah mati-matian aku melupakannya, kau ingin aku kembali merasakan sakit? -

•••

"SEZA!!" Teriakan itu membuat Seza yang akan memakai helm nya, terpaksa menoleh ke arah gerbang sekolah yang masih terbuka lebar.

Laki-laki itu menajamkan pandangan, melihat gadis yang berdiri dengan senyum manis menatapnya.
Seza hanya memasang wajah datar, meskipun amarah nya sudah memuncak saat ini.

Dengan sumringah, gadis dengan dress biru itu menghampiri Seza yang hanya diam di atas motor nya.

"Kamu kemana aja? Kamu pergi tanpa pamit, kamu menghilang gitu aja! Ada apa, Seza?" Gadis itu langsung menyerang Seza dengan pertanyaan yang tak pernah sudi Seza jawab.

Seza mulai memakai helm nya lagi, tak ingin berlama-lama dengan gadis yang setengah mati ia benci.

Belum juga helm itu terpasang di kepala Seza, gadis itu langsung memegang lengan Seza, membuat lelaki itu tidak melanjutkan pergerakannya.

"Za! Gak pernah satu hari pun aku lewatin tanpa nyariin kamu, sampai akhirnya detik ini aku bisa liat kamu lagi. Jangan pergi lagi, aku mohon." Gadis itu menatap penuh arti mata Seza, yang hanya menatapnya dingin.

"Aku kangen kamu!" Secepat kilat, tangan mungil milik Kelvira melingkar di tubuh Seza. Gadis itu menenggelamkan wajahnya di dada Seza, menangis di dada yang sama seperti dulu.

Seza terdiam. Tubuhnya tak bergerak untuk membalas pelukan itu, ataupun melepaskannya.

Laki-laki itu menelan ludahnya, kemudian menghembuskan nafas kasar.

•••

"Ray, kalo gue pingsan kayak tadi, terus gak bangun lagi, gimana?"

Rayyan menoleh, melihat Lea yang berjalan di sampingnya.

Mereka berjalan bersisian, di koridor menuju parkiran. Bangunan SMA ini sudah sepi, karena bel pulang telah berbunyi tiga puluh menit yang lalu.

"Lu lebay."

Mendengar jawaban seperti itu, Lea langsung melayangkan tatapan tajam nya pada Rayyan, dengan bibir yang mengerucut.

"Kalo gue benci sama lo, gimana?" kata Lea nyolot.

"Gak mungkin."

Pede banget anjay.

"Kalo...."

"Kalo gue suka sama sama lo, gimana?"

Rayyan berhenti, karena tidak ada jawaban dari Alea. Laki-laki itu menoleh ke belakang, melihat Alea yang berada satu langkah di belakang nya.

Pekarangan mata gadis itu terlihat berair, membuat kening Rayyan mengerut kecil. Hingga akhirnya laki-laki itu mengikuti arah pandang mata Lea.

Terlihat jelas seorang wanita sedang memeluk Seza di parkiran sana. Rayyan tertegun.

Rasanya sakit, melihat gadis yang ia sukai menangis karena laki-laki lain.

Rayyan menghembuskan napas pelan, berusaha menormalkan perasaannya.

"WOY!"

Why Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang