23. Terkurung

8.5K 459 20
                                    

- Kenapa yang kamu cintai harus aku, dan kenapa yang aku cintai harus dia? -

•••

Perlahan gadis itu mulai membuka mata, mengedarkan pandangan, lalu bangun dari posisinya. Membuat kepalanya terasa berdenyut nyeri.

"Ahh," Lea memegang kepalanya, terasa seperti berputar-putar.

Lea mulai mengedarkan pandangannya lagi setelah ngilu di kepalanya sedikit berkurang. Tapi matanya tidak menangkap apapun, hanya gelap.
Takut, itu yang membuat sekujur tubuhnya saat ini berkeringat hebat. Perlahan ia mulai berdiri dengan kaki yang bergetar, entah kenapa terasa lemas.

"Maaahh.." panggil Lea, berharap ada seseorang yang dapat mendengar suaranya.

"Papahh.." katanya lagi, dengan suara bergetar menahan tangis.

Lea terus berjalan pelan, hingga tubuhnya menubruk sesuatu, aww rintihnya.
Gadis itu meraba-raba benda di depannya, berusaha mengenali benda apa itu.

Tumpukan Kursi?

Lea terdiam, berusaha mengingat apa yang terjadi sebelum ia tiba-tiba berada di sini..

"Lo mau jadi pacar gue?" Rayyan menatap Lea yang langsung mendongak kaget.

Tatapan keduanya terkunci seperkian detik, membuat Lea harus menelan ludah, lalu kembali menundukkan wajahnya. Hanya gugup, tanpa merasakan degup jantung yang tak normal.

Rayyan tersenyum, "lo boleh jawab nanti. Kapanpun, saat hati itu udah terbuka buat gue," setelah mengatakan itu, Rayyan berdiri, lalu mengusap pelan pucuk rambut Lea yang masih saja menunduk. Hingga akhirnya melangkah pergi, membiarkan gadis itu berkutat dengan perasannya.

Lea terdiam, entah kenapa perkataan Rayyan terasa menghantam hatinya denga kuat. 'saat hati itu udah terbuka buat gue.' Maaf Ray, gue tau rasanya mencintai tanpa dicintai, tapi kenapa gue setega itu ngebiarin lo ngerasain hal yang sama kayak gue? Tuhann.. Kenapa selalu menyakitkan jika berhubungan dengan cinta?

Lea menarik napas panjang, menghentikan lamunan panjangnya yang semakin bosan memikirkan soal rasa.
Gadis itu merogoh tas yang berada di sampingnya, mengeluarkan botol minum, lalu meneguknya pelan.

Gadis itu bersandar sejenak di kursi panjang itu, memikirkan jawaban apa yang akan ia berikan pada Rayyan. Walaupun laki-laki itu berkata, 'kapan saja' tapi Lea tau betul, menunggu sesuatu rasanya tidak enak.

Lea mendengus pelan, entah kenapa rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya seperti ini, matanya terasa berat untuk terus bertahan terjaga, hingga akhirnya ia tak mampu mempertahankan kesadarannya.

Lea menahan napas, tadi rasanya ia tertidur di kursi pinggir lapangan, lalu siapa yang membawanya ke tempat gelap ini?

•••

Seza sudah siap diatas motor andalannya, ia baru saja akan mengenakan helm sebelum kepalanya mengingat sesuatu, Rayyan. Ia tau betul terakhir kali dia melihat Lea, saat gadis itu berjalan ke pinggir lapang. Pasti bertemu Rayyan 'kan?

Dengan gesit, ia merogoh kantung jaket nya, mengeluarkan handphone lalu mencari-cari kontak, hingga akhirnya benda persegi itu menempel di telinganya. Dengan gusar ia menunggu jawaban dari seseorang yang ia harapkan mengetahui keberadaan Lea.

Sementara, di kamarnya, Rayyan sedang asik bermain video game saat lagu Love Yourself - Justin Bieber terdengar dari handphone di depannya, ia berdecak kecil, mengganggu saja.
Keningnya berkerut, ketika melihat nama yang tertera di layar handphone nya. Seza anjing is calling..

Why Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang