8. SEDEKAHKANLAH HARTAMU

13.5K 584 11
                                    

Drrtt... Drrtttt
Drtttr... Drrttttt
Drtttt.. Drrrrtttt

Getaran dari ponsel yang berada di bawah bantal yang ditiduri Lea membuat telinga gadis itu geli hingga ampuh membuat matanya terbuka.

Lea langsung mengulurkan tangannya ke bawah bantal, berusaha meraih ponsel yang terletak disana. Masih dengan mata yang mengerjap-ngerjap.

You have 8 new message

Sezarey:
WOY

Sezarey:
Minggu nih

Sezarey:
Bete

Sezarey:
Jalan kuy

Sezarey:
LEA SAYAAAANGGGGG

Sezarey:
bangun kebo

Sezarey:
Gue jemput jam 10 pokoknya

Sezarey:
Read anjing

Jam 10? Lea segera menoleh ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 09.10!

Yah anjir!

Gadis itu langsung beranjak dari tempat tidur. Meraih handuk yang tergantung di tempatnya, hingga kemudian berlari keluar kamar.

"Maaah! Hari ini Lea mau jalan sama Seza, ya?"

Rara yang sedang sibuk menyiapkan makanan di dapur, sontak menoleh ke arah Lea yang berjalan cepat menuju kamar mandi.

"Mau jemput jam berapa dia?"

"Jam 10!" Gadis itu langsung menutup pintu kamar mandi dengan cepat.

Seza sibuk memberikan gel pada rambutnya yang ingin terlihat segar dan menambah kesan tampan pada rupanya. Pantulan kaca memperlihatkan dirinya yang memakai kaus putih polos lengkap dengan kemeja hitam yang sengaja dibiarkan terbuka.

Acara ngaca selesai.

Cowok itu segera menyambar sepatu kets biru tua yang tersimpan disebuah lemari khusus sepatu. Setelah selesai mengikat tali-tali sepatunya, Seza beranjak lalu mengambil sebuah kunci mobil di laci.

"Maah... Seza berangkat dulu, ya?" Ucapnya saat menuruni tangga. Melangkah menuju mama nya yang kini sibuk menata meja makan.

"Enggak sarapan dulu?"

"Nanti aja deh di rumah Lea, hehe...." Seza duduk di salah satu kursi makan, lalu meneguk habis segelas susu yang sudah disiapkan mamanya.

"Kamu suka malu-maluin ih makan di rumah orang!" Seza hanya terkekeh kecil menanggapi omelan mama nya. Toh dia udah biasa malu-maluin di rumah Lea.

"Udah ah. Papa mana?"

"Lagi di WC tuh!"

Seza langsung bangkit dan melangkah menuju toilet. Mengetuk pelan pintu kayu di hadapannya.

"Paah...Se za berangkat dulu, yaa...."

"Kemana?" Tanya Papa nya dari dalam.

"Jalan sama Lea."

"Oooh, iyaa."

Papa dan Mama Seza memang sudah mengenal Lea. Sama hal nya seperti orangtua Lea yang mengenal Seza. Keseringan maen, sih.

Why Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang