- kenangan bersamamu akan terasa menyakitkan, karena terlalu indah -
•••••
Rayyan sedang menyusuri koridor-koridor menuju kantin, ketika Seza dan Lea tengah menyapukan lapangan dengan gembira. Ia menghentikan langkah, menatap lurus sosok Lea dan Seza yang terlihat menikmati hukumannya dengan tawa.
"Woy, brother!"
Sebuah rangkulan melingkar tepat di pundak Rayyan.
Rayyan melirik sekilas pada sebuah tangan yang berada di kiri pundaknya, kemudian menoleh pada sang pemilik lengan. Ada Randy tersenyum friendly. Rayyan mengerutkan keningnya, kemudian melepaskan rangkulan Randy di pundaknya.
"Gue Randy."
Randy mengulurkan tangannya, yang disambut dingin oleh Rayyan.
"Lo pasti udah tau nama gue," Kata Rayyan, kemudian berbalik meninggalkan Randy.
Songong gila!
"WOY EL-LOCO!! TUNGGUIN KEK!" Rayyan menoleh ke belakang, melihat Randy yang berlari menghampirinya.
Apaansi.
So akrab banget.
"Kenapa sih Lo?" Rayyan menatap aneh Randy yang sudah berada di hadapannya.
"Gak ada temen nih gue."
"Terus apa urusannya sama gue?"
"Ah lo kok gak asik banget sih."
"Masalahnya buat lo apa?"
Randy menghela nafasnya dalam-dalam.
"Ya maksud gue bareng kek ke kantin nya. Rese banget sih Lo."
"Hahahaha! Yaudah ayo," Rayyan merangkul pundak Randy. Kemudian kembali berjalan menuju kantin.
"Aneh banget, najis." Gumam Randy pelan.
"Siapa yang aneh?"
Randy terkejut, kemudian nyengir so polos.
•••
"Yuk, main bola!"
Lea berlari ke lapangan, setelah berhasil menyimpan sapu yang tadi ia pakai untuk menyapukan lapangan yang membuatnya cukup kelelahan.
Seza yang sedang membaringkan tubuhnya di pinggir lapangan, dibawah matahari yang bersinar tidak terlalu terang, langsung terduduk dengan wajah yang geram bercampur aneh melihat Lea.
Gak cape apa tu bocah?
"ZA!! BURUAN!!"
Lea melambai-lambaikan tangannya, sebagai tanda untuk Seza agar cepat menghampirinya.
Seza berdiri, menghampiri Lea.
"Rebut bola nya kalo Lo bisa."
Lea menantang, sambil memainkan bola. Seza memperhatikan sekejap, sebelum akhirnya ia memilih untuk melangkah, meninggalkan Lea yang so punya skill keren.
"Main aja sendiri, gue sih cape."
Kata Seza dingin.
"Yah, pemain bola fisik tahu lo!"
Lea setengah berteriak. Seza tidak menghiraukannnya, Ia terus berjalan meninggalkan lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Stay Away?
Teen Fiction"Salah gue cinta sama lo? gue bahkan gak tau, sejak kapan perasaan itu ada. Gua bahkan gak ngerti, kenapa gue bisa cinta sama lo. Gue bahkan gak pernah sadar, kalo gue takut kehilangan lo!" [Alea Afsheen Nindya] "Gue kira, gue gak suka dia. Tapi ter...