32. Dilarang Egois Dalam Cinta

9.6K 446 12
                                    

- Terserah dia kalo yang dia pilih bukan gue, karena yang penting gue suka dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Terserah dia kalo yang dia pilih bukan gue, karena yang penting gue suka dia."

- Seza Rey Aldebaran

. . .

Tuk.. Tuk..

Daritadi Seza hanya mengetuk-ngetukan jarinya ke meja, bosan menunggu komplotan terduga yang tak kunjung datang. Telah hampir lima belas menit ia menunggu, tapi tak ada tanda-tanda akan kedatangan mereka. Seza menghembuskan napas kasar, kesal karena telah mengikuti perintah Rayyan. Harusnya kan tidak.

Detik berikutnya, pintu cafe terbuka. Seza sontak menoleh, lalu tersentak seketika. Dengan gerakan cepat Seza menutupi kepalanya dengan hoodie hitam yang ia pakai.

Kelvira memasuki cafe dengan tenang, lalu duduk dengan nyaman disalah satu kursi yang berada di pojok. Ekor mata Seza melirik Kelvira sekilas, lalu merutuk kesal kenapa harus ada Kelvira, sih?!

Seza merogoh handphone nya, lalu menggerakkan jemari diatasnya dengan lincah.

Sezarey
Woy ada mantan lu!

Tak sampai dua menit saat Seza mengirimkan Line itu, handphone nya sudah bergetar kembali, menandakan ada pesan yang masuk.

Rayyan_123
Siapa?

Sezarey
Kelvira

Rayyan_123
Mantan lu juga geblek

Seza hanya membaca pesan itu. Lalu memasukkan handphone nya ke dalam saku celana lagi. Entah apa maksudnya ia harus repot-repot memberitahu Rayyan. Kurang kerjaan.

Sesaat kemudian pintu cafe terbuka lagi. Kali ini Seza mengernyit atas kedatangan dua gadis itu. Kerutan di kening Seza semakin terlihat saat Zahra dan Afra dengan tergesa menghampiri Kelvira. Seza memperhatikan mereka dengan hati-hati, berjaga-jaga agar tidak ketahuan.

"Kel! Gue udah gak bisa ya ikutin rencana lo!" Zahra menggertak dengan suara yang sedikit tegas.

Kelvira mendengus kasar, "ya udah, lagian niat gue cuman mau ngasih pelajaran ke dia."

"Tapi rencana kita udah hampir ngebahayain nyawa dia," lirih Afra.

Kelvira berdecak, "sekarang dia baik-baik aja kan? Gak usah diperdebatkan, ribet!"

Zahra membuang napas kasar, "nyesel gue ketemu sama lo!" hardik Zahra.

"Kenapa lo berdua malah nyalahin gue, hah?! Harusnya saat pertama kalian nerima tawaran dari gue, kalian harus siap sama konsekuensi yang bakal kalian terima setelah ini!" Afrak dan Zahra sedikit tertunduk, benar juga apa yang Kelvira ucapkan. Ini tidak sepenuhnya salah Kelvira, justru ini salah mereka yang dengan mudahnya mengambil keputusan, "gue juga gak maksa kalian buat nerima rencana dari gue kan? Rencana ini dijalankan atau tidak, tergantung dari keputusan kalian saat itu. Jadi siapa yang salah? Gue atau kalian?!"

Why Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang