Bella Aldista, murid baru di SMA Angkasa yang kerap di sapa Bella. Pagi ini ia sudah disibukkan dengan perlengkapan mosnya.
Sekolah masuk jam tujuh pagi. Karena Bella bangun lebih awal, jadi ia bisa bersantai-santai dulu. Seperti saat ini, ia tengah membereskan kamarnya sambil menyetel musik keras-keras lewat musik box bluetooth kesayangannya.
Lagu Sheila On 7 mengalun indah diruangan kamarnya. Suaranya yang merdu ikut menyanyikan lagu favoritnya itu yang berjudul 'Hari Bersamanya'.
🎶Mohon tuhan untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan
Tuk mentap matanya
Mohon tuhan untuk kali ini saja~
Lacarkan lah hariku
Hariku bersamanya
Hariku bersamanyaBella masih terus bernyanyi. Ia tidak mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Fahri -abang Bella- jengah dengan kelakuan adiknya pagi ini. Akhirnya ia menelpon adiknya, padahal ia satu rumah dan juga saat ini dirinya tengah berdiri didepan kamar Bella. Tapi yang namanya Bella itu, bolot kalau sudah menggelar konser dadakan dikamarnya.
Musik yang mengalun tiba-tiba berhenti dan digantikan dengan suara getar dari atas nakasnya. Bella mengerutkan keningnya bingung, siapa yang menelponnya pagi buta seperti ini. Ini masih jam setengah enam, kalau tidak penting Bella bersumpah akan memarahinya habis-habisan. Ia menghampiri ponselnya yang sedang di charger diatas nakas.
Nama Bang Fahri terpampang dilayar ponselnya.
"Apaan sih? Kamar sebelahan masih ae nelpon. Kebanyakan pulsa?!" pagi Bella yang cerah lenyap seketika, karena diganggu Fahri.
"Buka pintu lo bego!"
Bella mengerutkan keningnya bingung, tapi tubuhnya reflek bergerak membuka pintu kamarnya. Yang pertama kali ia lihat adalah wajah suram milik Fahri.
"Idih, masih pagi muka udah kek engkong-engkong!" celetuk Bella.
Wajah Fahri terlihat pucat plus kusut gitu, ditambah rambutnya yang acak-acakan.
"Lo pikir dirumah ini cuma ada lo doang?! Pagi buta ini! Berisik banget!" oceh Fahri.
"Yaelah, lagian udah pagi masih ae molor" jawab Bella pelan.
"Gak usah banyak gaya! Gegara hari ini mos aja lo bangun subuh, biasanya juga masih molor! Matiin musiknya! Kalo gak, gue buang musik box punya lo!" Fahri langsung berbalik badan, ia kembali kekamarnya meninggalkan Bella yang tengah menggerutu kesal.
***
Bella sudah berada di sekolah barunya. Ia celingukan mencari keberadaan temannya. Ya, ia satu sekolah dengan Sasa dan Risa yang mana mereka sudah berteman sejak SMP.
Karena tak kunjung menemukan kedua temannya, Bella mengeluarkan ponselnya ia mencari nama Risa lalu menghubunginya.
"Woy dimana?" tanya Bella tanpa basa-basi.
"Kantin sini. Gue ama Sasa lagi liat-liat kantin baru kita" terdengar kekehan Sasa yang mengatakan alay pada Risa.
"Oke, gue kesana" Bella langsung mematikan ponselnya, dan memasukkannya kedalam saku rok abunya.
Bella berbalik badan, dan langsung tertubruk sesuatu yang keras mengenai kening dan hidungnya.
"Aduh!" pekik Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...