"Ko bisa ada Sasa Risa?" tanya Bella setelah puas memukul dan mencubit Reynald.
"Aku yang suru Rino sama Pandu buat ajak mereka kesini" Reynald menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Bella.
"Sakit nih lengan aku dari tadi jadi bahan kekerasan kamu" adu Reynald sambil mengelus lengannya yang sakit. Berharap Bella akan mengasihaninya.
"Lagian resek banget jadi orang! Coba liat lengannya" wajah Bella terlihat khawatir, Reynald suka itu. Tak apa jika Bella memukul dan mencubitnya disaat ia tengah kesal, asalkan cara itu mampu membuat Bellanya kembali seperti biasa.
Bella mengecek dan mengusap lengan Reynald yang memerah karena ulahnya. Reynald tersenyum tipis saat Bella meniup-niup lengannya berharap rasa sakitnya cepat hilang.
"Kamu sih ngeselin, jadinya gini kan! Pasti sakit" Bella sampai merasa bersalah saat melihat lengan Reynald penuh cap merah dari tangannya.
"Coba aja kamu gak ngeselin, gak mungkin aku sampe tega nyakitin kamu kaya gini" ucapan Bella barusan mampu menohok hati Reynald.
"Gak sakit ko, cuma ngeles aja biar kamu kasian" Bella meliriknya dan dibalas dengan lidah yang menjulur dari Reynald.
"Lagian kamu over protektif banget sih? Saking gak maunya aku keluar sama mereka, kamu malah nyuruh mereka kesini" ujar Bella masih mengelus lengan Reynald.
"Hehehe abisnya dari pada aku gak tenang ngebiarin kamu main diluaran sana, mending disini. Ketauan kan? Mau renang juga ada didalam kolam renangnya, mau jajan juga tinggal delivery, udah gitu wifi kenceng lagi didalam enakkan?"
"Enak gundulmu! Aku baru jadi pacar kamu udah dikekang kaya gini, gimana istri coba? Bisa-bisa aku dikunciin di kamar tiap harinya" ujar Bella sebal.
"Ya, tergantung. Kalo aku libur kerja pasti aku kurung kamu di kamar seharian penuh. You know lah kita ngapain" goda Reynald mengedipkan sebelah matanya.
"Tau ah kesel gue ngomong sama lo!" Bella bangun dari pangkuan Reynald.
"Iya gue juga cinta sama lo"
"Gak nyambung Reynald!"
"Nyambung kok, kaya cinta aku ke kamu yang gak pernah putus"
"Serah lah Rey, aku males debat sama kamu"
"Aku suka debat sama kamu, abis kamu o'on jadi enak aja buat disahutinnya"
Bella yang kesal dikatain o'on lantas menginjak kaki Reynald dengan sangat keras, lalu pergi masuk ke ruang tengah duluan menghampiri teman-temannya. Reynald meringis kesakitan memegangi telapak kakinya.
"Woy tungguin!" teriak Reynald saat matanya masih menangkap sosok Bella.
Bella hanya menengok sebentar tapi tetap melanjutkan jalannya. Matanya melihat teman-temannya sudah berkumpul di ruang tengah. Alisnya mengerut kala melihat Sasa sangat menempel dengan Pandu. Apa jangan-jangan mereka sudah pacaran?
Reynald datang dengan berlari, kepalanya mencondong kedepan lalu menyeruduk bokong Bella dengan keras. Bella terpekik kaget, lalu membalikkan tubuhnya. Ia sudah berkacak pinggang siap mengomeli kekasihnya yang terkadang idiot itu.
Namun siapa sangka bahwa pergerakan Reynald mampu membuatnya terpekik kaget kembali. Reynald yang mencondongkan tubuhnya tadi menyeruduk Bella, ternyata memiliki caranya tersendiri. Ia menyeruduk perut Bella pelan dengan pundaknya, lalu mengangkat tubuh Bella layaknya karung beras.
"Reynald!!!" pekik Bella nyaring.
Seluruh penghuni ruang tengah menengok kesumber suara.
"Reynald! Turunin gue!!" ujar Bella, memukul punggung Reynald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...