Hari libur sekolah membuat Bella merasa bosan berada didalam kamarnya seharian. Reynald yang biasanya selalu menemaninya dimanapun itu, kini tengah kumpul bersama teman-temannya.
Sudah tidak bisa lagi menahan rasa bosannya, Bella membuka aplikasi chatting dan mencari nama Reynald disana.
Setelah menemukan nama yang dicarinya, jarinya mulai menari-nari diatas layar ponselnya.
Berulang kali ia menghela napas gusar saat mengecek kembali layar ponselnya, berharap notifikasi masuk dari kekasihnya itu. Namun yang didapatnya nihil.
"Aelah!! Kemana sih nih anak! Awas aja kalo sejam gak bales, gue botakin palanya!" gerutu Bella sambil menghentakkan kakinya diatas kasur.
Sedangkan di waktu yang bersamaan namun di tempat yang berbeda, Reynald tengah bermain game diponselnya bersama Leo, Aldo, Farhan dan juga Risky. Mereka 'mabar' pubg.
"Goblok! Malah bunuh diri!" teriak Leo frustasi namun kedua ibu jarinya masih terus memencet layar ponselnya.
"Kasar ih ternodai dah kuping gue yang polos ini" balas Risky lalu melempar ponselnya keatas sofa.
"Bosen bray! Main yang lain kek" lanjutnya.
Layar ponsel Reynald yang tadinya menampakan permainan, kini muncul nama Bella Cantik disana.
"Woy kampret!" teriak Bella diujung sana membuat Reynald sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Apa kupret"
"Darimana sih? Chat gue ampe gak dibales. Lagi sibuk sama yang lain kali?"
"Kenapa sih telpon-telpon malah ngoceh. Situ kurang belaian?"
"Emang! Laki gue digondol janda!"
"Siapa?"
"Lita!"
"Astagfirullah sebut Bell"
"Jemput gue kek. Bete nih"
"Engga ah"
"Yaudah gue minta jemput sama yang lain aja!"
"Gue bikin bunting mau lo?!"
"Uuu gak takut tuh!"
"Yaudah prepare gue otw!"
"Buru jangan lama!"
"Bawel! Untung sayang kalo gak gue kepret lo!" Reynald hanya mendengar suara tawa cekikikan Bella diujung sana, lalu ia mematikan sambungan sepihak.
"Gue cabut. Mau jemput bini" ujarnya memakai hodie putihnya.
"Bangsat! Geli banget gue dengernya" sahut Aldo.
Reynald langsung pergi menghampiri motornya yang terparkir indah di garasi basecamp.
Butuh waktu beberapa menit untuk sampai di rumah gadisnya. Seperti biasa, jika ia berkunjung ke rumah ini yang menyapanya hanya kesunyian. Batinnya hampir setiap kali kesana, selalu memikirkan apa gadisnya tak merasa kesepian? Apa ia tak takut tinggal di rumah sebesar ini hanya seorang diri?
Tak membuang waktu lama, Reynald langsung masuk kedalam rumah yang bercat putih itu. Pandangannya menyapu keseluruh penjuru rumah, namun sosok gadisnya belum juga muncul.
Layaknya rumah sendiri, Reynald langsung menerobos masuk hingga kini ia berhenti tepat dipintu kamar Bella.
Bella yang akan keluar dari kamarnya, langsung terkejut mendapati Reynald yang berdiri diambang pintu kamarnya dengan sisi tubuhnya bersandar didinding dengan tangan yang melipat didepan dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...