Reynald memasuki kelasnya, dan ternyata sudah ada guru fisika yang akan mengajar. Semua guru disekolah ini tahu akan Reynald dengan jabatan ketua Osis pengganti. Ya, Reynald hanya menjabat sebagai ketos hanya sementara.
Ia menggantikan posisi Ilham selaku ketos yang aslinya, karena Ilham tengah pulang kampung dengan alasan yang hanya diketahui para guru saja.
Reynald sebenarnya enggan dijadikan ketos pengganti. Tampangnya yang tidak ada alim-alimnya, membuatnya sangat tidak pantas dengan jabatan itu. Tapi guru BK lah yang memilihnya sebagai ketos pengganti. Sungguh kesialan baginya.
Biarlah murid kelas sepuluh tahunya ia ketua Osis sesungguhnya, toh saat Ilham kembali juga pasti akan diumumkan kembali ketua Osis yang sebenarnya.
"Maaf bu, saya abis dari ruang osis" ujar Reynald saat bu Hendrika tengah menulis sesuatu dipapan tulis.
"Ya, silakan duduk"
Reynald duduk dibarisan ujung tembok. Dudukpun disamping tembok, dibarisan paling belakang. Ia sengaja memilih bangku pojokan, karena kalau ingin tidur, ia tinggal memiringkan kepalanya kearah tembok lagi pula hawanya dingin sendiri kalau duduk dipojokan. Mungkin efek penghuni sekolahan yang sukanya belakang pojok.
Selain itu tempat duduk Reynald sangat strategis untuk teman-temannya pakai nonton berjamaah. Kalian pasti tau kan nonton apa. Reynald sudah terkenal dengan otaknya yang gesrek plus mesum. Tapi bukan berarti Reynald suka melecehkan seseorang ya, ia suka merecoki hidup orang yang hanya ia ingin saja. Misalnya Bella. Merecoki hidup Bella dengan hal berbau mesum sangat asik rasanya. Wajah Bella yang cantik membuatnya selalu ingin melihatnya kala wajah itu merona.
"Astagfirullah" ujar Reynald elus dada melihat teman sebangkunya, Risky. Sedang mendownload video dewasa.
"Sok suci amat! Awas aja minta" ancam Risky.
"Marah amat bang. Gue suka heran dah wifi sekolah lo buat maksiat mulu" ujar Reynald menahan tawa.
"Berisik anjir. Mau lo disuru maju?" kata Rino yang duduk di depan Reynald dan ia sebangku dengan Raka.
Tiba-tiba Reynald mendapat ide cemerlang. Ia langsung mengacungkan tangannya keatas dan bu Hendrika melihatnya.
"Bu, si Rino katanya mau jawab soal yang dipapan" ujar Reynald dengan suara yang enteng bagai tak punya dosa. Sedangkan Rino yang ditunjuknya sudah melotot bak ingin keluar matanya.
"Woy anjir!! Lo kan tau gue paling bego itung-itungan. Parah nih masukin temen ke kandang macan" Rino panik saat bu Hendrika melihat kearahnya.
"Coba Rino kamu maju kedepan" kata bu Hendrika. Sedangkan Rino, ia memejamkan matanya frustasi.
Reynald, Risky dan juga Raka bertos ria. Karena bisa mengerjai Rino. Rinonya sendiri, tengah komat-kamit mulutnya. Ia merapal doa-doa sebelum maju mengerjakan soal yang ia sendiri tidak tahu itu apa.
Rino berdiri didepan papan tulis, matanya membaca beberapa angka disana. Otaknya mencoba untuk memahami maksud soalnya namun tetap saja. Rino tak mampu mengerjakannya.
Kertas yang digulung-gulung menjadi sangat kecil, mengenai ujung sepatunya. Rino belum menyadari kertas itu kunci jawaban dari soalnya, yang dibuat Reynald.
Raka terus mencoba memanggil Rino, namun Rino yang bolot mana bisa denger panggilan halus dari Raka. Untungnya bu Hendrika keluar dari kelas untuk mengangkat telpon yang masuk diponselnya. Lalu Raka berteriak memanggilnya.
"Rino bolot anaknya haji bolot!" Rino baru menengok, menanyakan bagaimana ini.
"Kertas di kaki lo itu" Rino mencari kertas yang dimaksud Raka tapi tak kunjung ia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...