56

172K 6.9K 484
                                    

Sepulang sekolah mereka memang menghabiskan waktu untuk kumpul di basecamp. Tentu dengan Bella dan juga Risa sedangkan Sasa, ia hari ini izin tidak masuk sampai minggu karena keluar kota urusan keluarga.

Bella dan Risa berencana untuk keluar membeli es kelapa didepan gang masuk basecamp. Mereka meminjam motornya Raka yang kebetulan hari ini membawa motor metic nya.

Reynald sudah mewanti-wanti Bella agar berhati-hati dalam mengendarai. Bukan hanya Reynald, namun Raka juga. Ia sangat menyayangi motor metic nya itu. Sebelum Bella dan Risa pergi, Raka sempat memberi ancaman jika saat dipulangkan motornya tidak dalam keadaan mulus, maka mereka harus ganti rugi.

Sepeninggalan Bella dan Risa, Rino dan Risky yang memang dari awal sibuk dengan play station nya. Reynald buka suara, memecah kesunyian di ruangan tersebut.

"Langit ngajak gue duel"

Risky dan yang lainnya syok mendengar nama Langit keluar dari mulut Reynald lagi.

"Langit sepupu lo?" tanya Raka memastikan.

"Iya"

"Loh bukannya dia ke London ikut pamannya?" tanya Risky, saat ini stick ditangannya di hempas begitu saja. Ia duduk berdekatan dengan Reynald dan Raka yang duduknya memang disofa.

"Ko bisa dia ngajak duel?" Rino buka suara.

"Dia ngincer Bella" Reynald terlihat tenang tapi tersirat raut wajah yang frustasi.

"Ko dia bisa kenal Bella?" lagi, pertanyaan-pertanyaan terlontar begitu saja dari temannya.

"Waktu gue jalan sama Bella, gak sengaja ketemu di gramet. Selang dua hari, dia ke rumah bunda gue dan alhasil gue ditelpon bunda suru ke rumah. Disana dia ngajak duel" jelas Reynald, agar teman-temannya tidak banyak bertanya.

"Imbalannya apa?" Raka harap-harap cemas menunggu jawaban Reynald, begitu juga dengan Risky dan Rino.

"Seperti yang lo tau. Dia pengen Bella" tangan Reynald mengepal kuat disisi tubuhnya, hal itu terlihat jelas dimata ketiga temannya.

"Gue pikir dia insap kali udah bikin metong anak orang dan kabur ke London" Risky juga tersulut emosi mendengar kabar ia mengincar Bella.

"Terus lo terima tantangannya?" tanya Rino gelisah.

"Kalo gue gak terima, dia bakal deketin Bella dengan caranya kaya dulu"

"Ini gak lucu anjing! Ngapa mesti keulang lagi sih bangsat!" murka Risky.

"Lo pikir siapa yang mau diposisi kaya gini!" emosi Reynald meledak saat mendapat bentakan dari Risky.

"Udah anjing! Ngapa pada berantem? Kita susun strategi aja mumpung gak ada Bella sama Risa" ujar Rino menengahi. Yang lain mengangguk sebagai jawaban.

"Lebih baik lo berdua anter balik dulu dah cewek lo. Biar tenang ngebahas ini juga" usul Raka yang diangguki Risky.

"Nah bener tuh kata Raka. Btw, kapan duel nya?" tanya Risky.

"Tunggu dia kirim pesannya dimana dan jam berapa. Dan tadi di sekolah dia ngirim gue chatnya" jelas Reynald.

"Bangke! Malem ini dong?" Risky syok saat melihat jam dipergelangan tangannya.

Saat ini waktu menunjukkan pukul setengah lima sore. Sudah tidak ada waktu lagi untuknya membicarakan hal yang tidak penting. Masalahnya taruhannya adalah Bella. Biar bagaimanapun Risky dan yang lainnya peduli dengan keselamatan Bella yang tengah terancam.

***

"Jangan kemana-mana malam ini. Di rumah aja. Kalo ada apa-apa telpon aku atau gak Risky atau yang lainnya" ujar Reynald saat menuruni Bella didepan gerbang rumahnya.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang