Pagi ini upacara bendera tetap dilaksanakan, walaupun cuaca kurang bersahabat dengan langit yang berawan tak membuat pihak sekolah membatalkan kegiatan rutinnya tiap senin pagi.
Seluruh murid SMA Angkasa, sudah berbaris rapi sesuai kelasnya. Upacara pun dimulai. Sekitar hampir dua puluh menit upacara berlangsung, sambutan dari kepala sekolah lah yang memakan waktu agak lama.
Pasalnya pagi ini, jabatan Reynald sebagai ketos pengganti telah selesai karena Ilham sudah masuk sekolah. Didepan sana tampak berdiri Reynald dengan Ilham.
"Ko pagi ini si Reynald makin ganteng ya. Beler-beler gitu, jadi makin seksi mukanya" bisik Risa pada Bella yang baris di sebelah kanannya, sedangkan Sasa disebelah kirinya. Jadi Risa diapit oleh Bella dan Sasa. Mereka ada dibarisan kedua paling depan, makanya mereka masih bisa melihat seluruh keberlangsungan upacara pagi ini.
Bella yang mendengarnya langsung menoleh dan membulatkan matanya, terkejut. Kemudian Bella memalingkan wajahnya kedepan agar bisa melihat Reynald, memastikan apa yang dikatakan Risa.
Si Risa tolol amat, beler kaya gitu dibilang seksi. Batin Bella.
"Apaan anjir, muka udah kaya pecandu alkohol gitu juga" balas Bella.
"Kalo gue, kecanduan wajah Reynald. Gimana dong?" Risa mesem-mesem sendiri ditempatnya.
"Halu!" Sasa ikut menimpali.
"Eh. Bell?" panggil Risa lagi. Bella menoleh kearah Risa.
"Ko pacar gue bisa beler gitu sih mukanya perasaan kemaren gak gitu deh" lanjut Risa.
Bella yang mendengarnya hanya menghela napas kasar. Ya lagian mana ia tahu. Dikira Bella ini mamanya?
"Au ah! Berisik lo" Bella yang tengah fokus dengan ucapan terimakasih Ilham untuk Reynald, yang selama ia tidak ada Reynald menggantikan posisinya dengan amanah.
Suara tepuk tangan terdengar riuh saat Reynald bersalaman dengan Ilham yang notabene nya sebagai ketua osis sesungguhnya.
"Gue pikir Reynald beneran ketos anjir. Gak taunya cuma sementara, yah kecewa dede" ujar Sasa.
"Ya lagian tampang bad boy gitu jadi ketos, noh mukanya Ilham baru pantes jadi ketos" balas Bella.
Ilham itu cowok berkacamata, terlihat sekali kalau dia itu pintar. Dari wajah-wajahnya saja sudah tercetak berbagai macam rumus disana, lah coba saja Reynald? Sangat berbanding terbalik.
Sedangkan di waktu yang bersamaan dan ditempat yang sama juga Reynald tengah menghembuskan napas berkali-kali. Akhirnya upacara ini telah memasuki acara terakhir, yaitu sambutan dari Ilham. Bukannya apa hanya saja Reynald masih pusing akibat semalam pesta di club tempat biasa ia dan teman-temannya menghabiskan malam.
Reynald yang semalam sampai tepar, karena ulah teman-temannya. Reynald yang tak bisa menjawab semua pertanyaan yang terlontar dari mulut teman-temannya, akhirnya ia memilih tantangan dan tantangannya itu harus minum tiga gelas. Bayangkan saja jika semua pertanyaan mereka perihal kelanjutan hubungan ia dan Bella. Kan, Reynald mana tahu. Bisa saja, mereka tidak ditakdirkan untuk pacaran nantinya.
Bangsat! upacara kaya gini aja lamanya, sampe pengen ngamuk rasanya.
Di podium tempat pembina upacara, Ilham sang ketua osis menyampaikan salam kenal dan selamat datang pada siswa baru. Hal yang seharusnya ia lakukan diawal mos, tapi baru dilakukannya sekarang.
Langit yang sedari tadi berawan kini mulai menumpahkan isinya. Hujan datang tiba-tiba dengan derasnya. Semua anak-anak berhamburan dari lapangan, menyelamatkan seragamnya yang mulai basah karena hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...