29

303K 12.4K 339
                                    

"Siapa bro?" tanya Raka saat Reynald memasuki kamar yang dimana sudah kumpul teman-temannya.

"Au katanya gebetan dulu" jawab Reynald acuh.

"Masa gebetan sendiri lupa?" tanya Leo masih dengan fokusnya pada game diponselnya.

"Lo kan tau gebetan curut satu ini terlalu banyak. Sukur ada yang masih nyantol namanya, kadang juga ya kalo jalan tuh suka lupa sama namanya tuh cewek. Dia cuma panggil sayang-sayang aja biar pencitraan doang" jelas Rino panjang lebar yang mendapatkan jempol dari Reynald.

"Terus yang tadi ngapain kesini?" tanya Risky penasaran.

"Minta nomor hp" jawab Reynald kelewat santai.

"Terus lo kasih?" tanya Aldo sambil membuka ciki ditangannya.

"Ya kasih lah. Gue kan dermawan" ujar Reynald membanggakan diri.

"Jijik!" ujar Risky melempar bantal kemuka Reynald.

"Wah kalo Bella tau seru nih Do" sambung Leo tersenyum penuh arti kearah Aldo. Aldo yang mengerti arah pembicaraan Leo, lantas meluncurkan aksinya.

"Gila ya kalo Bella sampe tau temen kita yang itu bakal diapain ya?" ujar Aldo melirik Reynald.

"Gue paham ya sama muka lo berdua yang kaya tai itu" ujar Reynald yang duduk di tepi kasur.

"Gue demen nih. Langsung aja sebut mau dimana?" balas Aldo.

Yang lain hanya mendengarkan celotehan Aldo dan Leo yang ujung-ujungnya pasti akan meminta traktiran bentuk 'tutup mulutnya' agar rahasia Reynald tidak sampai diketahui Bella.

"Untung temen ya kalian! Kalo engga, udah gue tenggelemin di pantai tadi" ujar Reynald. Jika sudah seperti ini Reynald hanya bisa membungkam mulut teman-temannya yang suka bocor kapan saja. Kalau sampai Bella tau bisa ngamuk nanti. Pikir Reynald.

Teman-temannya memang selalu seperti ini. Bukan hanya terhadap Reynald saja, tetapi kesemua temannya yang mendapati kejadian serupa seperti yang Reynald alami saat ini. Jadi hal itu tak membuat siapapun kesal. Mereka juga sudah dianggap oleh Reynald sebagai saudaranya sendiri. Walaupun lebih banyak ngeselin main sama mereka, tapi tetap saja mereka teman seperkompakan Reynald. Kompak reseknya.

"Kemana nih malem ini?" tanya Farhan to the point.

"Ikut aja kita mah tergantung si bos" sahut Angga.

"Yaudah kita diem aja di kamar. Tidur" ujar Reynald santai. Saking santainya, Risky melempar botol minum kosong kearahnya dan tepat sekali mengenai perutnya.

"Ogah! Apa-apaan itu. Gua masih normal ya, gak napsu sama kalian" balas Risky heboh.

"Heh curut! Yang napsu sama lo juga siapa?" ujar Leo menimpuk Risky dengan ciki yang berada disamping Aldo.

"Udah-udah gak usah rebutin gue deh! Langsung aja ini mau kemana ntar malem?" ujar Angga menengahi.

"Jijik banget anjir rebutin lo!" balas Risky.

Sesuai kesepakatan bersama mereka akhirnya memilih nongkrong disalah satu kafe yang terkenal dengan fasilitasnya. Dan tentu saja semua biaya yang mereka nikmati disana akan ditanggung Reynald seorang.

***

Bella malam ini tengah berada diluar vila bersama kedua temannya. Mereka keluar vila di jam delapan malam ini karena ingin makan jagung bakar yang letaknya di bawah sana.

Cuaca yang dingin membuat mereka merapatkan jaketnya. Mungkin karena posisi vila Sasa sangat tinggi, menyebabkan suhu disekitar sangat dingin.

"Beli sosis juga sana. Jangan jagung doang" ujar Risa menyuruh Sasa.

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang