49

175K 7.2K 333
                                    

Hari yang membosankan untuk para murid telah tiba. Apalagi kalau bukan harinya ulangan? Di hari itu mereka mau tak mau harus menguras otak mereka untuk bisa menjawab semua soal yang tertera di kertas putih itu. Dan sialnya, pastinya mereka harus belajar untuk bisa mengingat kembali pelajaran yang sudah lalu.

Sama halnya dengan Bella. Bella sangat membenci hal-hal berbau ulangan seperti ini. Karena Bella harus kudu wajib belajar, kalau tidak belajar mau isi apa nanti saat ulangan. Masih mending kalau pengawasnya berbaik hati dengan duduk santai dimeja guru, kalau kakinya yang jalan-jalan atau matanya yang jalan kan susah jadinya.

"Nah gitu dong! Belajar yang rajin ya sayang" ujar Reynald tepat disamping Bella.

Reynald yang baru saja mendudukan bokongnya di kursi panjang yang diduduki Bella juga, mencubit pipi Bella gemas.

Bella hanya melirik Reynald lalu mulutnya kembali berkomat-kamit. Reynald terkekeh melihatnya.

"Panik amat mbak nya! Biologi mah gak usah di hapal, merem melek juga jadi" Bella mendelik sebal karena konsentrasinya buyar.

"Pala lo merem melek! Kalo gue kebablasan merem terus ketiduran gimana?" balas Bella memukul kepala Reynald dengan buku paket yang sedari tadi dipegangnya.

"Tolol, ya engga sampe ketiduran juga lah. Otak lo bebel banget sih" Reynald dengan usilnya menarik ikat rambut Bella.

"Tolong sadar diri ya mas!" Bella merebut kembali ikat rambut berwarna army ditangan kekasihnya itu.

"Jangan dikuncir!" larang Reynald.

Bella memutar bola matanya sebal, lalu menyisir rambutnya dengan jari tangannya.

"Lo ngapain sih kesini? Rese banget! Tau dari mana kali gue ruangan empat?"

"Cinta aku ke kamu itu terlalu kuat, jadi kemanapun kamu pergi pasti sinyal cinta kita tetep terhubung"

"Ewh! Pagi-pagi udah ngegembel! Balik sana!"

"Duduk sama siapa yang?"

"Sama Intan"

"Cewek?"

"Ya lo pikir aja nama Intan cewek apa cowok?! Ih emosi gue, pagi-pagi ngadepin lo"

"Hehe sensi amat sih mbaknya, mentang-mentang pms marahin pacarnya sembarangan! Ngajak berantem?!"

"Kamu ngapain sih kesini? Aku semalam gak belajar biologi tau. Sana ah jangan recokin" usir Bella mendorong paha Reynald agar duduknya menjauh darinya.

"Semalam kan gue suru belajar! Ngapain aja sampe gak belajar biologi?"

"Orang gue belajar pkn yang susah, terus ketiduran deh" jelas Bella.

"Biologi mah gak usah dipelajarin banget, lo inget-inget aja waktu praktek sama yang dijelasin guru"

"Lo lagi ngehina gue ya?!" mata Bella menyipit memandang Reynald intens.

"Orang gue kasih tau trik pinternya gue, malah dibilang menghina. Gue tau lo gak punya daya inget, setidaknya lo punya catetan kan? Bisa emang lo hapalin semua materi dibuku paket setebel ini?"

"Pinter juga ya lo, gak sia-sia gue jadiin pacar! Tunggu situ" ujar Bella ngacir kedalam kelasnya untuk mengambil buku catatan.

Tak lama Bella keluar dengan buku tulis bersampul coklat ditangannya.

"Gini hari baru baca-baca catetan, mana keburu Munaroh!" ujar Reynald melirik jam ditangannya.

"Yaelah masih jam setengah tujuh. Waktu itu sangat berharga bro, jadi tolong jangan buang-buang waktu gue buat adu bacot sama lo ya"

Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang