Selama Bella di Bali, pesan yang ia kirim pada teman-temannya tak kunjung ada balasan. Sekalinya ada balasan, itu juga hanya jawaban singkat dan lagi-lagi tidak dibalas.
Bella bingung, kesal, marah. Harus apa dirinya saat ini? Ia telah kehilangan kabar Reynald. Sempat terlintas dipikirannya untuk menelpon Karin menanyakan kabar Reynald, tapi ia gengsi. Ya kali, nanyain yayangnya langsung ke bundanya. Apa kata bundanya nanti?
Bella rasanya ingin cepat-cepat pulang ke Jakarta, padahal baru tiga hari ia disini tapi rasanya sudah sangat lama sekali.
Ia menelpon Rino dan terhubung, sampai dering ketiga barulah terdengar suara Rino.
"No. Lo dimana?" tanya Bella antusias.
"Kampus, ngapa?" harapannya seketika musnah begitu saja. Ia pikir, Rino sedang berada di rumah sakit. Tapi Bella langsung melihat jam dindingnya yang menunjukkan pukul sebelas siang. Wajarlah jika Rino tengah di kampusnya.
"Grup kenapa gak ada yang bales dah?"
Rino terkekeh lalu menjawab "Sibuk gue, gak tau sama yang lain"
"Lo kapan ke rumah sakit lagi?"
"Lusa mungkin. Gak bisa hari ini"
"Ya ampun. Raka sama Risky beneran gak ngabarin lo?"
"Ya kagak lah. Emang gue pacarnya mereka?"
"Et maksud gue, emang lo gak berkabar sama mereka?"
"Kagak, eh udah dulu ya dosen gue udah masuk nih"
Telpon pun terputus sepihak. Bella hanya menghela napas lelah. Ia bergegas untuk pergi ke kamar Fahri. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Bella langsung masuk dan membanting tubuhnya di ranjang Fahri.
Fahri yang sedang duduk di depan komputer, lantas menengok.
"Ketok pintu dulu kek! Kalo gue lagi pake baju tadi gimana?" ujarnya dengan wajah kesalnya.
"Bang, pulang yuk" Bella menatap kosong langit-langit kamar Fahri.
"Kemana?" Fahri mengubah posisi duduknya, hingga kini ia menghadap Bella.
"Ke rumah yang di Jakarta" kening Fahri mengerut bingung.
"Kenapa? Lo gak betah disini?"
"Betah sih, cuma sepi aja"
"Ya lagian lo, diajak jalan-jalan juga malah gak mau"
"Lagi gak mood nih bang"
"Ngapa sih? Pms lo?"
"Ah gue galau banget nih bang. Reynald gak ada kabarnya, gue kan jadi khawatir"
"Lah emang selama ini berkabar sama tuh anak?"
"Ah lo mah gak ngerti! Makanya punya pacar kek! Biar tau perjuangan tuh rasanya kaya apa" Bella mengubah posisinya duduk dengan kaki yang menyila.
"Gaya banget anak kecil! Belajar dulu yang bener biar lulus un!" celetuk Fahri.
"Reynald tuh penyemangat gue tau!"
"Bucin!"
"Bodo! Intinya gue sayang sama dia"
"Baru juga tiga hari disini, apa kata papa njir kalo langsung pulang?"
"Alesan aja, sekolah gue gak bisa ditinggal"
"Buktinya, ini lo tinggal" ujar Fahri tak ingin kalah
"Et! Gue masih ngerasa asing aja disini. Ya walaupun istrinya papa baik sama kita, tapikan tetep aja gue gak bisa nyaman langsung" jelas Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...