Reynald pergi bertemu dengan Dimas. Ya, Dimas lah yang menelponnya tadi. Entah dapat dari mana nomornya Reynald.
Dimas bilang, kalau ia harus menemuinya sendiri tidak boleh sama teman-temannya. Bukan Reynald namanya jika langsung mengikuti perintah tidak jelas dari orang yang dibencinya.
Sepertinya Dimas menghubunginya, prihal Bella yang sekarang sudah menjadi pacarnya.
Reynald sebelum pergi mengirim pesan di grup cogannya, yang isinya Raka, Risky dan juga Rino. Ia memberi tahu kalau saat ini ia tengah menemui Dimas di pertigaan jalan dekat sekolah.
Ketiga teman Reynald sudah langsung paham, pasti Dimas akan mengajak baku hantam Reynald disana. Karena di jalan itu sangat sepi saat malam seperti ini.
Sesampainya Reynald disana. Hanya ada Dimas seorang diri yang duduk diatas motornya sambil memainkan ponselnya.
Walaupun Dimas kakak kelasnya, tapi tidak membuat Reynald takut sedikitpun. Ia malah merasa tertantang, akhirnya Dimas duluan yang menghubunginya.
"Sori telat" ujar Reynald basa-basi.
"To the point aja langsung" balas Dimas dengan tatapan tidak bersahabatnya.
"Lo kan yang nge-blokir nomor gue di hapenya Bella? Dan lo jugakan yang nikung Bella dari gue?"
Benarkan? Pasti ini masalah Bella. Tidak mungkin Reynald mau berurusan sama si tiang listrik ini, kalau bukan urusan gadisnya.
"Itu hak gue, Bella cewek gue. Dan untuk soal nikung, kayanya gak ada yang nikung lo deh. Gue fair ko, murni deketin Bella dengan dari pas dia mos. Lo telat banget gini hari baru tanyain ini ke gue, pas gue udah pacaran hampir dua bulan sama Bella" balas Reynald meremehkan.
"Jangan banyak bacot lo njing!" Dimas, langsung saja membogem wajah Reynald. Reynald terhuyung ke belakang.
Reynald tersenyum saat mengusap sudut bibirnya yang berdarah karenanya.
"Jangan mentang-mentang lo kakak kelas. Justru bagi gue lo cuma sampah! Yang ngemis minta di bales chatnya sama cewek gue!" lagi, ucapan Reynald membuat Dimas mendidih.
"Lita udah lo embat juga dari gue bangsat! Sekarang lo embat lagi si Bella! Sok kecakepan amat lo?!" Dimas memberi bogeman lagi di wajah Reynald, tapi serangannya kali ini dapat dihindari oleh Reynald.
Saat ini terjadi baku hantam diantara keduanya. Hanya karena masalah sepele cinta ditolak, bogem melayang mengenai pipinya. Seperti saat ini yang dilakukan Dimas, ia merasa tidak terima dengan Reynald yang mempacari Bella yang sudah jadi incarannya saat awal masuk sekolah.
Karena Reynald lebih unggul membuat bekas lebam di wajah Dimas yang gak seberapa gantengnya itu, lantas Dimas berteriak memanggil teman-temannya sebanyak tiga orang yang sedari tadi mengumpat.
Reynald tersenyum meremehkan.
"Lo sendiri yang suru gue dateng sendirian, tapi lo mainnya kroyokan! Banci! Kakak kelas pengecut amat!" Reynald meludah ke sembarang arah.
Hal itu memancing teman-teman Dimas dan juga Dimasnya sendiri. Mereka merasa tidak terima dihina terang-terangan oleh adik kelasnya ini.
Reynald melawan empat orang. Tenaganya masih kuat untuk mengajar empat orang sekaligus.
Raka, Rino dan Risky yang menonton aksi baku hantam itu mengerang kesal karena mereka keroyokan. Namun Raka menahan Risky dan Rino untuk ikut membantu Reynald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...