Bella masuk kedalam kelas, wajahnya masih memanas mengingat kelakuan Reynald tadi. Risa yang duduk disebelahnya lantas penasaran dengan wajah Bella yang memerah itu.
"Lo kenapa?" tanya Risa.
"Kalo kita sering ketemu sama cowok itu, emang tandanya jodoh?" tanya Bella penasaran.
Sedari tadi ucapan Reynlad yang bilang berjodoh, selalu terngiang-ngiang dibenaknya. Belum lagi tadi didekat tangga Reynald berulah membuat jantungnya berolahraga hebat.
Padahal tadi mereka tidak jauh dari ruangan guru, tapi Reynald tetap saja nekat. Untungnya tidak ada yang melihatnya tadi.
Kalau boleh Bella ge'er sepertinya tadi, Reynald ingin menciumnya deh. Apa dm yang tadi itu benar-benar akan dilakukan Reynald hari ini?
"Lah? Lo sakit? Tiba-tiba ngomongin jodoh? Ketuler Sasa?" Risa menempelkan punggung tangannya ke dahi Bella, lalu memegang bokongnya lagi. Menyamakan suhunya.
"Kampret!" Bella mendengkus kesal. Risa lantas terkekeh.
"Kenapa lo tiba-tiba nanya itu?" Risa membenarkan posisi duduknya. Telinganya fokus mendengar ucapan Bella.
"Reynald masa yang ngomong kaya gitu" Bella menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menyembunyikan wajahnya yang merona.
Risa dan Sasa tahu kalau Bella menaruh harapan pada Reynald. Kalian tahukan, Mereka akhir-akhir ini semakin dekat. Sasa dan Risa sampai menyumpahinya, karena pas awalan mereka sekolah disini Bella terlihat paling anti dengan Reynald. Tapi semakin lama, malah ia yang berharap jadi pacarnya Reynald.
Risa dan Sasa memang menyukai Reynald, tapi hanya sebatas suka karena Reynald itu tipe cowok maco banget dimata mereka. Jadi mereka sangat mendukung Bella dengan Reynald.
"Tapi hubungan lo sama Reynald udah sejauh mana? Ada gak saling tukar kabar lewat chat?" tanya Risa memastikan.
Bella lantas menggeleng. Jangankan chattingan, punya kontaknya saja tidak. Gengsi dong, kalau ia duluan yang minta.
"Yah. Udah deh jangan ngayal yang jauh dulu. Takutnya lo cuma di php-in sama dia. Lo tau kan modelan badboy kaya dia tuh pasti ceweknya dimana-mana" jelas Risa memberi saran.
Bella hanya mengangguk membenarkan ucapan Risa. Lagi pula dekatnya Bella dengan Reynald, hanya disekolah diluar itu? Entahlah. Tak dipungkiri Bella merasa kecewa dengan saran Risa yang sangat tepat itu.
***
Reynald bersama ketiga temannya bolos saat jam pelajaran. Mereka bolos saat istirahat kedua sampai jam terakhir. Sudah menjadi hal biasa kata bolos melekat pada mereka. Jangan berpikir mereka bolos, terus langsung pulang kerumah ya. Itu hanya dilakukan anak-anak cupu, tidak untuk mereka yang dicap 'bandel' oleh guru BK di sekolahnya.
Mereka saat ini ada di basecamp. Risky dan Raka memilih bermain billiard, sedangkan Rino dan Reynald mereka memilih main game diponselnya masing-masing.
"Woy ntar malem club yuk. Bosen gue udah dua malem ngerem dikamar mulu kek anak prawan" ujar Raka memecah keheningan.
"Boleh tuh" sahut Rino. Walaupun ia menjawab, tapi tangan dan matanya fokus pada ponselnya.
"Jam sebelas udah disana ya" ujar Raka sambil meletakkan kembali tongkat kayu ke tempatnya.
"Oke, nanti berkabar aja di grup" lagi, Rino masih fokus dengan game nya. Sedangkan Reynald tengah geregetan sendiri karena nyawanya di gamenya tinggal sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...