Rombongan bus SMA Angkasa memasuki lingkungan sekolah. Mereka berangkat sejak pukul sembilan pagi tadi, dan sampai sekolah pukul tiga sore hari.
Bella menelpon abangnya Fahri untuk menjemputnya disekolah namun suara operator yang didapatinya. Tak putus asa, Bella menelpon papa atau mamanya untuk meminta jemput namun sayangnya orang tuanya tengah berada di luar kota.
Reynald yang menemani gadisnya di pinggir lapangan, lantas tersenyum penuh arti. Ia sudah menawarkan diri untuk mengantar gadisnya pulang bersamanya, namun Bella tidak ingin merepotkan Reynald yang sama lelahnya dengannya.
"Kan udah dibilang juga apa! Batu banget sih jadi anak" ujar Reynald menjawil hidung Bella gemas.
"Terpaksa deh ikut si mesum!" balas Bella sebal.
"Yang bagus dikit dong kalo ngasih julukan. Kang cabul gitu misalnya" goda Reynald.
"Itu malah lebih parah!"
"Ke Apart aja yuk, dari pada pulang ke rumah sendiri terus gak ada orang? Mending ketauan ke Apart ada babang Reynald yang siap dua puluh empat jam, buat hati eneng Bella seneng terus"
"Mau lo itu mah biar bisa apa-apain gue di sana kan?!"
"Iya itu mah pasti dong" Reynald mengedipkan sebelah matanya.
"Untung gue sayang! Coba aja kalo engga, udah gua serut pala lo pake serutan pensil!"
"Ya gak muat lah sayang! Mending diusap-usap sayang aja dari pada diserut" Reynald tersenyun mesum, Bella bergidik ngeri mendengarnya.
"Mampir makan dulu ya, aku laper banget tau" ujar Bella memegang perutnya yang terasa panas.
"Yuk, apa sih yang engga buat kamu" Reynald bangun dari duduknya, tangannya terulur untuk membantu gadisnya berdiri.
Mereka jalan beriringan ke arah gerbang sekolah, dengan sebelah tangannya yang saling bergandengan.
Bella sudah memesan taksi online diponselnya, tak lama taksi itupun sampai. Reynald dan Bella menaiki taksi tersebut yang akan mengantarnya ke salah satu tempat makan yang akan mereka kunjungi.
Sesampainya di tempat makan, Bella lantas memanggil seorang waiter untuk mencatat pesanannya.
"Nanti ke rumah aku dulu ya, mau mandi dulu soalnya" ujar Bella, membuka percakapan.
"Mandi di Apart aja emang kenapa?"
"Gak ada baju kan"
"Pake baju aku"
"Dalemannya gimana? Masa gak ganti sih jorok!"
"Pake sempak aku"
"Engga lah! Kan sempak kamu agak menonjol depannya, aku mana ada" goda Bella.
"Lo kan yang menonjol dibagian belakangnya" balas Reynald.
Entahlah rasanya jika berbicara mesum seperti ini pada Reynald sangat lucu, ada saja balasan yang diucapkan dari bibirnya yang tebal nan sexy itu.
"Yang depan juga menonjol tau!"
"Heh mana ada? Lo mau saingan sama punya gue?!" Bella lantas cekikikan di tempatnya. Bener juga nih anak. Batinnya.
"Pokonya pulang dulu sekalian siapin baju bersih buat nginap disana"
Pesanan mereka datang bergantian, untung saja minuman duluan yang sampai karena Bella sudah sangat haus. Bella lantas meneguk minumannya hingga setengah tandas.
"Tinggal aja sekalian di Apart gue, biar gak ribet bawa baju lagi dari rumah" tawar Reynald.
"Enak aja! Tidur sama kamu tuh suka khilaf tau!" ujar Bella kecepelosan, lalu sadar akan ucapannya ia menutup mulutnya dengan tepalak tangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...