Setelah pulang dari kedai es krim, Bella mengajak Reynald untuk ke Apart nya. Bella ingin sekali melihat tempat tinggal Reynald. Takut-takut jika tempat tinggal Reynald tidak baik pergaulannya, atau Reynald sering membawa cewek lain ke Apartnya.
Sesampainya di Apartemen, Bella menyapu pandangannya kesetiap sudut ruangan. Walaupun tinggal seorang diri, Apart tempat dimana Reynald tinggal terbilang rapi untuk kategori ditempati cowok.
"Mau minum gak?" tanya Reynald saat mereka duduk di sofa depan tv.
"Aku bisa ambil sendiri" ujar Bella.
"Terus kita ngapain disini?" tanya Reynald bingung. Masa iya cuma duduk diam aja sih?
"Gak tau hehe" Reynald menarik Bella untuk duduk diatas pangkuannya, salah sendiri ia yang menawarkan dirinya untuk masuk ke kandang buaya.
"Ih, ngapain pake pangku-pangkuan segala sih?" wajah Bella sudah merona dibuatnya.
"Kan kita lagi pacaran, masa duduknya jauh-jauhan sih?" Bella memelototkan matanya syok.
Mereka duduk bersebelahan sangat dekat malah, tapi kenapa Reynald bilang jauh-jauhan? Bella tahu, itu hanya akal-akalannya buat modus. Dasar!
"Tapi gak mesti dipangku juga, aku berat tau" Bella melingkarkan tangannya dipundak Reynald.
"Berat dari mana? Lo kurus gini" Bella senang memdengar pujian darinya.
"Bener aku kurus?" tanya Bella berbinar.
"Iya kelingkingnya" balas Reynald dengan nada mengejek.
Bella lantas menjambak rambut Reynald, memutar-mutarkannya dengan gemas. Sudah tiga kali Reynald giniin Bella. Membuatnya melayang akan rayuan manisnya, lalu sedetik kemudian menghempaskannya begitu saja sampai jatuh.
"Iya-iya, aku minta maaf. Udah sayang" Bella langsung menghentikan aksinya. Ia melihat Reynald dengan tatapan sebalnya.
"Jangan dimonyongin gitu ah bibirnya, kalo gue khilaf gimana? Apa lo mau? Mumpung sepi sayang" ujar Reynald dengan mengerling nakal.
"Gak usah ngayal!" Baru saja Reynald ingin mencium gadisnya, namun bokong Bella ikut bergetar akibat suara kentut Reynald yang besar.
"Ih! Jorok banget sih?! Sampe geter di sofa!" Bella mencubit gemas pipi Reynald.
"Hehe aku mules yang, abis makan es krim. Aku ke toilet dulu yah. Kalo mau makan, cari aja di dapur" ujar Reynald langsung ngibrit ke toilet.
Bella terkekeh melihat kelakuan kekasihnya itu. Matanya meneliti ruangan yang ia duduki saat ini.
Apartemen ini tidak terlalu sempit dan tidak terlalu besar. Sangat cocok ditempati untuk satu atau dua orang didalamnya. Bella sempat berpikir, apa pernah Reynald mengajak cewek lain untuk singgah di Apartnya? Kalau pun iya, mereka ngapain aja?.
Pikiran negatif pun muncul dikepalanya. Sampai dirasa mumet. Bella lantas memijakan kakinya dilantai dapur. Betapa tercengangnya ia, kala mendapati dapur Reynald yang terlihat komplit berbagai macam peralatan masaknya. Satu kalimat yang muncul di otaknya.
Apa Reynald bisa masak?.
Tak memusingkan hal itu, Bella beralih kekulkas yang letaknya dipojok kanan dekat jendela. Bella meminum minuman yang sudah dikemas dalam botol, yang diketahuinya pasti stok Reynald.
Setelah selsai minum, Bella lanjut lagi berkeliling. Ia tertarik untuk masuk kedalam ruangan yang mana pintunya berwarna abu sendiri disini.
Bella membuka pintunya, dan tercengang melihat kamar Reynald yang bersih, rapi dan wangi. Berbanding terbalik dengan kamarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals (SUDAH TERBIT DI GRAMEDIA)
Teen Fiction*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Bella dan Reynald membuktikan fakta bahwa mereka bukan pasangan lebay seperti diluaran sana. Walaupun mereka sering di juluki couple goals di...